Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

TV Israel: Komandan Jihad Islam Target Utama Tel Aviv

TV Israel: Komandan Jihad Islam Target Utama Tel Aviv

POROS PERLAWANAN – Kanal 14 Israel dalam laporannya mengulang ancaman teror terhadap Akram al-Ajouri, Panglima Besar Brigade al-Quds, yang merupakan sayap militer Jihad Islam.

Diberitakan Fars, stasiun televisi ini menyiarkan foto al-Ajouri bersama sejumlah komandan Brigade al-Quds, termasuk Syahid Baha al-Atha’, yang semua mereka telah diteror Rezim Zionis.

Media-media yang dekat dengan lembaga keamanan Israel telah berulang kali mengakui, al-Ajouri adalah komandan yang menyalakan api perlawanan di Tepi Barat dan Tanah Pendudukan. Dia disebut sebagai orang di balik layar yang menentukan waktu penembakan rudal ke arah permukiman Zionis.

“Hingga kini, komandan Jihad Islam ini telah berkali-kali selamat dari teror. Saat ini dia tinggal di Lebanon lantaran ‘mengkhawatirkan nyawanya’. Dia adalah orang terkuat di Jihad Islam, serta yang bertanggung jawab untuk hubungan dengan Iran, perlawanan di Tepi Barat, dan rudal-rudal yang ditembakkan dari Gaza”, lapor Kanal 14.

“Semua mata Israel tertuju kepada al-Ajouri, yang dianggap bertanggung jawab dalam pengembangan Brigade Jenin dan hubungan langsung dengan para pemimpinnya”.

Pada November 2019, rumah al-Ajouri di Damaskus menjadi target sejumlah rudal Israel. Putranya, Muadz, dan ajudan pribadinya gugur dalam serangan tersebut.

Kanal 14 di akhir laporannya menyatakan bahwa al-Ajouri bersama Saleh al-Arouri (petinggi Hamas) memuncaki daftar target teror Israel.

Beberapa waktu lalu, al-Mayadeen memublikasikan laporan bertajuk “Akram al-Ajouri: Peluru Jihad Islam di Jantung Musuh”, menyusul keberhasilannya mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan Kantor Politik Jihad Islam di luar negeri.

“Akram al-Ajouri (Abu Muhammad) lahir di Gaza pada dekade 50-an. Semenjak bergabung dengan Perlawanan di dekade 80-an, dia berafiliasi kepada Jihad Islam dan mengemban tanggung jawab di berbagai level politik-militer kelompok ini. Rezim Penjajah mengusirnya dari Palestina karena aktivitasnya di Perlawanan. Dia pun tinggal di Ibu Kota Suriah, Damaskus. Dalam pemilihan internal pertama Jihad Islam pada tahun 2018, selain mengomandani sayap militer, al-Ajouri juga terpilih sebagai anggota Kantor Politik Jihad Islam”, lapor al-Mayadeen.

Di kalangan Perlawanan, al-Ajouri dikenal punya hubungan khusus dengan para pemimpin faksi-faksi lain, terutama Hizbullah, Iran, dan Wakil Ketua Kantor Politik Hamas, al-Arouri. Oleh karena itu, sebagaimana diakui lembaga-lembaga keamanan, politik, dan media Zionis, al-Ajouri merupakan ancaman serius untuk eksistensi Israel.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *