Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Ulyanov: Iran Inginkan Solusi Pulihkan JCPOA, Bukan Perundingan Berlarut-larut

POROS PERLAWANAN – Wakil Rusia untuk organisasi-organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov mengatakan, 90 persen perselisihan antara Iran dan negara-negara Barat soal JCPOA telah diatasi.

“Saya meyakini bahwa hingga 20 Juni lalu, yaitu berakhirnya perundingan putaran ke-6 di Wina, 90 persen hal-hal yang diperselisihkan sudah diatasi dan tinggal 10 persen yang tersisa. Oleh karena itu, solusi-solusi untuk perselisihan ini mesti segera ditemukan secepat mungkin,” kata Ulyanov saat diwawancarai al-Arabiya.

“Teheran di akhir perundingan juga menyatakan, pihaknya menghendaki solusi, bukan perundingan yang berlarut-larut. Saya yakin, semua pihak dalam perundingan juga memiliki kehendak serupa,” imbuhnya.

Dilansir Fars, hingga kini AS dan pihak-pihak di JCPOA (selain Iran) telah melakukan 6 putaran perundingan di Wina. Tujuannya adalah memudahkan kembalinya Washington ke JCPOA.

Berbagai pihak menyatakan, sudah ada kemajuan-kemajuan signifikan dalam perundingan, namun masih ada sejumlah persengketaan yang masih tersisa.

Salah satu hal yang dipersengketakan dalam perundingan ini adalah kengototan AS untuk mempertahankan sebagian sanksi yang dijatuhkan Pemerintahan Donald Trump atas Teheran usai Washington keluar dari JCPOA.

Selain itu, Pemerintahan Joe Biden mengumumkan, pihaknya tidak bisa memberikan jaminan bahwa Pemerintahan-pemerintahan AS mendatang tidak akan keluar lagi dari JCPOA.

Sebelum ini, Otoritas AS juga mengutarakan niat mereka untuk menggunakan isu kembalinya Washington ke JCPOA sebagai batu loncatan untuk menyelesaikan sejumlah isu lain, seperti isu program rudal Iran dan isu-isu regional.

Teheran menegaskan, mengingat bahwa Washington adalah pihak yang melanggar JCPOA dengan keluar secara sepihak, maka AS-lah yang mesti kembali terlebih dahulu dengan mencabut sanksi-sanksi. Pelaksanaan komitmen AS ini juga mesti diuji terlebih dahulu.

Di saat yang sama, Teheran menyatakan pihaknya tidak terburu-buru atau bersikeras agar Washington kembali ke JCPOA.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *