Loading

Ketik untuk mencari

Iran Rusia

Ulyanov: Logis jika Iran Minta Jaminan dari AS Soal JCPOA

Ulyanov: Logis jika Iran Minta Jaminan dari AS Soal JCPOA

POROS PERLAWANAN – Wakil Rusia di organisasi-organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov berpendapat, tuntutan Teheran bahwa Washington harus menjamin tidak keluar lagi dari JCPOA adalah hal logis.

“Saya pikir, masalah ini bergantung kepada perundingan. Permintaan Iran ini logis dan bisa dibenarkan. (Desakan) ini tidak hanya selaras dengan etika diplomatik, tapi juga dengan akal sehat”, cuit Ulyanov, seperti diberitakan Fars.

Diplomat Rusia ini juga menanggapi cuitan bahwa AS tidak berminat untuk berkomitmen kepada sebuah perjanjian. Ia menulis, ”Saya menentang kesimpulan Anda. Para partisipan dalam perundingan Wina memiliki berbagai pandangan terkait sejumlah topik. Namun semua mereka, termasuk AS, berkomitmen kepada tujuan untuk mengembalikan JCPOA ke format awalnya”.

Pada tahun 2015, Iran menjalin kesepakatan dengan negara-negara yang disebut 5+1 untuk mengatasi sengketa terkait program nuklirnya. Meski IAEA mengakui bahwa Iran memenuhi semua komitmennya dalam kesepakatan tersebut, Pemerintah AS di tahun 2018 keluar secara sepihak dari JCPOA.

Pemerintah AS menjatuhkan sanksi-sanksi dengan beragam dalih atas Iran, dalam rangka menekan Teheran dan melancarkan perang ekonomi atas Negeri Mullah. Washington mewajibkan korporasi-korporasi AS dan perusahaan-perusahaan di negara-negara ketiga untuk mematuhi sanksi-sanksi ini.

Kendati mengakui kegagalan Kebijakan Tekanan Maksimum atas Iran, Pemerintahan Joe Biden enggan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk kembali ke JCPOA. Biden praktis melanjutkan kebijakan-kebijakan Donald Trump atas Iran.

Biden dan para penasihatnya mengaku ingin AS kembali ke JCPOA. Namun mereka hendak menjadikan kembalinya Washington ke JCPOA sebagai “tangga untuk memperkuat dan memperpanjang” kesepakatan ini.

Teheran menegaskan, mengingat bahwa Washington adalah pihak yang melanggar JCPOA dengan keluar secara sepihak, maka AS-lah yang mesti kembali terlebih dahulu dengan mencabut sanksi-sanksi. Pelaksanaan komitmen AS ini juga mesti diuji terlebih dahulu.

Di saat yang sama, Teheran menyatakan pihaknya tidak terburu-buru atau bersikeras agar Washington kembali ke JCPOA.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *