Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Uni Eropa Batalkan Acara Peringatan ‘Hari Eropa’ karena Tak Sudi Rencana Partisipasi Ekstremis Israel Itamar Ben-Gvir

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Uni Eropa telah membatalkan acara diplomatiknya untuk memperingati Hari Eropa di Tel Aviv atas rencana partisipasi Menteri sayap kanan rezim Zionis, Itamar Ben-Gvir.

Delegasi Uni Eropa di wilayah pendudukan mengumumkan dalam sebuah tweet pada Senin bahwa mereka telah membatalkan resepsi diplomatik Hari Eropa pada 9 Mei atas penolakan penyelenggara “untuk menawarkan ruang” kepada seseorang yang pandangannya bertentangan dengan nilai-nilai blok tersebut.

“Sayangnya, tahun ini kami telah memutuskan untuk membatalkan penerimaan diplomatik karena kami tidak ingin menawarkan ruang kepada seseorang yang pandangannya bertentangan dengan nilai-nilai yang diperjuangkan UE,” kata delegasi tersebut dalam sebuah posting di Twitter.

Hari Eropa diperingati setiap tahun pada 9 Mei, sebagai penghormatan atas deklarasi Prancis 1950 yang mengarah pada pendirian Badan yang kemudian diberi nama UE.

Setelah Kabinet garis keras Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menunjuk perwakilan untuk acara tersebut, Ben-Gvir mengatakan bahwa dia akan memberikan pidato pada upacara pada Selasa.

“Kami tidak mendukung pandangan politik Tuan Ben-Gvir,” kata Jubir Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Peter Stano pada Senin pagi. “Kami tidak mendukung pandangan politik partainya karena sangat bertentangan dengan semua nilai yang diperjuangkan dan diyakini oleh Uni Eropa.”

Kepala Partai Kekuatan Yahudi sayap kanan Israel, Ben-Gvir, dihukum pada 2007 atas hasutan rasis terhadap warga Palestina dan mendukung organisasi teroris.

Bulan lalu, Kabinet Israel menyetujui rencana yang diusulkan oleh Ben-Gvir untuk membentuk “pengawal nasional” yang unitnya akan bekerja bersama polisi dan militer untuk menekan protes pro-Palestina. Rencana itu mendapat kritik keras dari para pencela Kabinet Israel garis keras yang mengatakan bahwa Ben-Gvir akan membentuk “milisi pribadi untuk kebutuhan politiknya”.

Sejak Kabinet ekstremis Netanyahu mulai menjabat pada Desember, rezim Israel telah meningkatkan serangan ke kota-kota Palestina di seluruh wilayah pendudukan. Akibat serangan tersebut, puluhan warga Palestina tewas dan banyak lainnya ditangkap.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *