Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Usul Hindari Pertumpahan Darah Ditolak Saudi, Tentara Yaman Putuskan Maju Bebaskan Ma’rib

Usul Hindari Pertumpahan Darah Ditolak Saudi, Tentara Yaman Putuskan Maju Bebaskan Ma’rib

POROS PERLAWANAN – Tentara dan Komite Rakyat Yaman dengan dukungan suku-suku Ubaydah tengah bergerak menuju Ma’rib sejak beberapa hari terakhir. Serangan rudal Yaman juga telah menghantam ruang komando Koalisi Saudi di pangkalan Tadawin di barat Ma’rib.

Dikutip Fars dari al-Akhbar, Sabtu pekan lalu Tentara Yaman sukses membebaskan Umm al-Hana di sekitar kawasan Raghwan. Tentara Yaman pada Selasa lalu bertempur melawan Pasukan Mansour Hadi dan berhasil membebaskan al-Futaikhah dan al-Ajouz di barat laut Ma’rib.

Menurut laporan harian Lebanon ini, pergerakan maju ini memungkinkan Tentara Yaman untuk mengepung Asdas di sekitar Raghwan dan mendekatkan diri ke basis Koalisi Saudi yang terletak antara Ma’rib dan al-Jawf.

Berbarengan dengan serangan-serangan ini, Tentara Yaman pada Sabtu silam telah menggempur ruang komando Koalisi di pangkalan Tadawin dengan rudal balistik. Serangan rudal itu menewaskan dan melukai 15 perwira dan serdadu Saudi.

“Rudal ini dari sistem lokal Badr yang memiliki fungsi penghancur akurat. Rudal ini telah menunjukkan presisi operasinya dalam mewujudkan tujuan. Jenis rudal ini telah digunakan sejak awal tahun ini dan memiliki hulu ledak yang meledak 25 meter sebelum mengenai tanah,” kata sebuah sumber militer di Angkatan Udara Yaman.

Menurut sumber-sumber al-Akhbar, jalur pertempuran ini menunjukkan bahwa Tentara dan Komite Rakyat Yaman menuju Ma’rib dari arah barat dan utara.

Pasukan Pemerintah Yaman telah memutuskan untuk membebaskan Ma’rib. Namun mereka berusaha menghindari kontak senjata di kota itu sebisa mungkin dan membebaskannya dengan cara lain.

Beberapa sumber menyatakan, sebuah delegasi dari suku-suku Ma’rib pada pertengahan pekan ini telah tiba di Sanaa. Tujuannya adalah mencegah pergerakan militer ke Ma’rib dan mencapai kesepakatan damai.

Menurut mereka, suku-suku Ma’rib dan sejumlah pejabat lokal menyambut baik tawaran Pemimpin Ansharullah Abdulmalik al-Houthi.

Ansharullah mengusulkan untuk menghindarkan Ma’rib dari pertumpahan darah, namun “Saudi menolak semua solusi kesepakatan”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *