Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Yaman Ungkap Trik Kotor Koalisi Saudi Gunakan Gencatan Senjata untuk Tata Ulang Formasi para Anteknya

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Menhan Yaman, Muhammad Nasir al-Athifi mengatakan bahwa Koalisi Saudi-UEA menampakkan konspirasi-konspirasinya dengan cara menghalang-halangi segala bentuk tindakan menuju perdamaian.

Mengutip al-Athifi, stasiun televisi al-Masirah memberitakan bahwa Pemerintah Sanaa berharap gencatan senjata yang digagas PBB menjadi awal untuk berakhirnya agresi, blokade, dan diambilnya langkah-langkah yang berasaskan saling percaya serta perasaan bertanggung jawab.

“Koalisi Agresor memanfaatkan gencatan senjata untuk menata ulang para anteknya serta melaksanakan rencana dan skenario bermusuhannya. Lembaga bernama Dewan Kepemimpinan adalah kartu terakhir Koalisi untuk mempersiapkan mukadimah perang mendatang dan mendorong pasukannya untuk memulai perang,” kata al-Athifi.

“Kami katakan kepada negara-negara agresor bahwa apa yang mereka harapkan tidak bakal terwujud. Mereka akan menjadi target pertama (Tentara Yaman). Tindakan-tindakan kami di masa mendatang akan jauh lebih pedih (akibatnya terhadap mereka) dibanding sebelumnya,” imbuhnya.

Yaman, tandas al-Athifi, telah mempersiapkan sarana yang diperlukan untuk kekuatan militernya serta mengupgrade perangkat dan metode militernya. “Kami siap tempur sepenuhnya untuk menghadapi segala kejadian,” tegasnya.

Menhan Yaman menyatakan bahwa Tentara Yaman siap untuk segala opsi militer dan mengatakan, ”Para agresor tidak berkomitmen dengan syarat-syarat gencatan senjata. Ini menunjukkan bahwa kami berhadapan dengan musuh yang tidak percaya pada bahasa perdamaian dan hanya melakukan tindak kriminal.”

Proyek PBB untuk mengadakan gencatan senjata dan menghentikan perang di Yaman telah memasuki tahap eksekusi sejak 2 April lalu. Gencatan senjata ini dijadwalkan berlangsung selama 2 bulan.

Utusan PBB, Hans Grundberg mengatakan, setelah berakhirnya putaran pertama selama 2 bulan, gencatan senjata ini bisa diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Sebelum ini, Jubir Ansharullah, Muhammad Abdussalam mengumumkan bahwa di bulan pertama kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan di Yaman tak ada kemajuan terkait poin terpenting yang sudah disepakati, yaitu pembukaan kembali bandara internasional Sanaa.

Abdussalam, yang juga Ketua Tim Negosiator Yaman mengatakan bahwa negara-negara agresor bertanggung jawab penuh atas sikap keras kepala, pengabaian terhadap kesepakatan gencatan senjata, dan upaya-upaya untuk berkelit dari poin-poin yang telah disepakati. Abdussalam menegaskan, PBB harus menjalankan tugasnya sesuai kesepakatan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *