Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Zakharova: Di Mana pun Masalah Kian Pelik Tiap Kali AS Campur Tangan

Zakharova: Di Mana pun Masalah Kian Pelik Tiap Kali AS Campur Tangan

POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova menyatakan bahwa pengembangan grup BRICS bertujuan untuk membebaskan anggota dari hegemoni Dolar, memprakarsai pembayaran tiap transaksi dengan mata uang nasional, dan membuka jalan untuk keluar dari krisis-krisis yang tak kunjung berakhir.

“Tiap kali ada campur tangan Washington di mana pun, masalah akan menjadi semakin rumit. Hubungan antara China dan Taiwan mulai bergerak menuju arah positif setelah berlangsungnya rapat, konferensi, dan pertemuan antara kedua belah pihak. Namun campur tangan AS mengacaukan segalanya,” kata Zakharova saat diwawancarai Sputnik, Fars melaporkan.

Sementara itu, Menlu Rusia, Sergey Lavrov mengatakan bahwa semakin Kiev menunda-nunda perundingan dengan Moskow, jalan untuk meraih kesepakatan akan semakin sulit.

“Presiden Vladimir Putin berulang kali menegaskan bahwa kita tidak akan mundur dari perundingan. Namun mereka (para pengambil keputusan di Ukraina) yang menarik diri dari perundingan harus tahu bahwa semakin mereka menunda-nunda, kesepakatan akan kian sulit diwujudkan,” kata Lavrov kepada kantor berita TASS.

“Ini adalah sikap resmi kita. Saya tegaskan sekali lagi bahwa dengan melihat pelarangan perundingan yang diteken Zelensky, sikap ini seharusnya tidak perlu dipertanyakan.”

Menlu Rusia menambahkan bahwa tindakan pertama untuk melanjutkan dialog Moskow-Kiev adalah mencabut instruksi Zelensky yang melarang perundingan dengan Rusia.

Lavrov juga menanggapi pernyataan Menlu AS, Antony Blinken bahwa “AS akan bergabung dengan Rusia dan Ukraina jika mereka mulai berunding”. Ia menganggap statemen Blinken ini aneh dan mengatakan, ”Setidaknya satu tahun lalu, atau mungkin lebih cepat, saya tidak ingat persis, Zelensky meneken sebuah instruksi yang melarang segala bentuk perundingan dengan Pemerintahan Putin. Seluruh dunia tahu ini.”

“Jika mereka yang mengendalikan rezim (Kiev) ini memutuskan bahwa Ukraina harus bersiap untuk berunding, mungkin langkah pertama yang harus diambil adalah menghapus instruksi ini, yaitu larangan berunding dengan Rusia,” tandas Lavrov.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *