Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Abbas Beri Lampu Hijau Pembunuhan Aktivis Palestina Nizar Banat

Abbas Beri Lampu Hijau Pembunuhan Aktivis Palestina Nizar Banat

POROS PERLAWANAN – Pada Kamis dini hari pekan lalu, 25 personel aparat keamanan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) menyerbu rumah aktivis Palestina, Nizar Banat. Saat penangkapan, mereka memukuli pengkritik PNA itu.

Hanya beberapa jam setelah Banat ditangkap, Gubernur al-Khalil (Hebron) mengumumkan kematiannya. Dia disebut-sebut meninggal akibat serangan jantung sebelum sampai ke rumah sakit.

Dilansir Fars, harian Lebanon al-Akhbar meriwayatkan sejumlah detail terkait hal-hal sebelum pembunuhan Banat, yang dikutip dari sejumlah sumber di PNA.

Dalam laporan al-Akhbar disebutkan, beberapa hari sebelum Banat dibunuh, Kepala Badan Intelijen PNA, Majid Faraj memberikan laporan kepada Mahmoud Abbas perihal berkurangnya popularitas PNA di tengah rakyat Palestina.

Laporan Faraj menyinggung alasan-alasan meningkatnya ketidaksukaan rakyat kepada PNA. Salah satunya adalah keberadaan orang-orang yang rutin mengkritisi PNA. Menurut laporan itu, salah satu pengkritik PNA paling terkenal adalah Banat.

Dua hari setelah laporan itu disampaikan, dalam pertemuan yang dihadiri pejabat senior PNA dan Fatah, Abbas bertanya tentang sebab Banat tidak bisa dibungkam. Faraj menjawab, ”Dia sedang bersembunyi. Kami akan segera mendapatkannya.” Abbas lalu berkata, ”Bebaskan saya dari gangguannya.”

Ucapan Abbas ini disimpulkan sebagai lampu hijau darinya untuk meneror Banat, setelah gagalnya berbagai upaya untuk membungkamnya, seperti penangkapan, intimidasi, tuduhan, penembakan ke arah rumahnya, dan lain sebagainya.

Pascasyahadah aktivis Palestina ini, warga Palestina mengadakan demo besar-besaran di Tepi Barat. Mereka mendesak agar Abbas mundur dari jabatannya.

Menanggapi teror Banat, Sekjen Jihad Islami Ziyad al-Nakhalah menegaskan, para pembunuh Nizar tidak sadar telah melewati garis merah dengan membunuhnya. Menurut al-Nakhalah, PNA telah membuktikan bahwa perannya hanyalah memaksa bangsa Palestina untuk mematuhi instruksi Israel, bukan melindungi Palestina.

“Kini kami bukan hanya menghendaki dibentuknya tim pencari fakta netral, tapi juga berusaha dengan semua patriot bangsa Palestina untuk membangun proyek nasional Palestina dari awal, sebab proyek ini telah kehilangan jati diri nasionalnya dan hanya melayani kepentingan Rezim Penjajah,” pungkas al-Nakhalah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *