Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Al-Nujaba Kecam Keras Sikap Bungkam Pemerintah Irak di Hadapan Serangan Udara Turki yang Mematikan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, gerakan al-Nujaba yang merupakan bagian dari Unit Mobilisasi Populer (PMU) atau Hashd al-Sha’abi, mengecam pemerintah Irak karena bungkam atas serangan udara mematikan yang dilakukan oleh pesawat tempur Turki di negara Arab itu.

Dalam sebuah posting di akun Twitter-nya pada Rabu, Jubir al-Nujaba Nasr al-Shammari mengatakan bahwa serangan Turki menewaskan 26 tentara Irak dan warga sipil hanya pada bulan Agustus.

Dia menambahkan bahwa para korban: 23 di kota Duhok, dua di Sulaimaniyah dan satu di Erbil, semuanya terletak di Wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.

“Semua insiden ini terjadi dalam bayang-bayang keheningan yang mencurigakan oleh Pemerintah dan politisi (Irak),” kata Shammari.

Bulan lalu, Jubir al-Nujaba memperingatkan Ankara bahwa kelompok perlawanan Islam tidak membedakan antara pasukan pendudukan Turki dan Amerika dalam melindungi integritas teritorial Irak dan menghadapi para agresor.

“Kami dalam perlawanan Islam tidak melihat Turki dengan pandangan yang sama seperti kami melihat Amerika Serikat kecuali pada masalah pendudukan wilayah Irak,” cuitnya.

Tentara Turki secara rutin melakukan serangan udara terhadap militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki tenggara serta Suriah utara dan Irak. Kedua negara tetangga memandang operasi Ankara sebagai pelanggaran kedaulatan mereka.

Serangan Turki telah mendorong Baghdad untuk memanggil Duta Besar Ankara beberapa kali. Irak juga telah memperingatkan bahwa mereka memiliki sarana untuk menghadapi agresi Ankara.

Turki, bagaimanapun, menuduh Irak menoleransi kehadiran PKK di tanahnya dan berjanji untuk mempertahankan serangan udaranya.

PKK, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengangkat senjata melawan negara Turki pada tahun 1984. Sejak itu, lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *