Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Al-Nujaba: Poros Perlawanan akan Segera Rayakan Kebebasan Irak dari Pendudukan Amerika

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Pemimpin kelompok anti-teror Irak mengatakan pasukan Poros Perlawanan negara itu akan merayakan pembebasan Irak atas sisa-sisa tentara Amerika.

“Poros Perlawanan Irak tidak akan meninggalkan Anda sendirian dan akan merayakan kemenangan dan pembebasan Irak atas sisa-sisa tentara pendudukan Anda”, Sekretaris Senderal Harakat Hizbullah al-Nujaba, Akram al-Kaabi mentweet pada Sabtu, menunjuk kepada pasukan Amerika di Iraq.

Pernyataan itu muncul setelah seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS memohon kepada kelompok-kelompok Poros Perlawanan Irak untuk “tinggalkan kami sendiri,” menyusul gelombang serangan terhadap posisi Amerika di Irak.

“Saya mengerti bahwa beberapa dari milisi ini sama sekali tidak setuju dengan apa yang coba dilakukan Amerika Serikat di Irak dalam memerangi ISIS, tetapi kami meminta mereka, kami menuntut, agar mereka meninggalkan kami sendiri dan kami akan melakukannya. Biarkan mereka sendiri, sehingga kita dapat melawan musuh bersama ini, yaitu ISIS,” kata Penjabat Asisten Menteri Luar Negeri, Joey Hood dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita televisi Al Arabiya milik Saudi.

Seorang Jubir Biro Politik Kelompok Anti-teror Asa’ib Ahl al-Haq pada Sabtu menekankan bahwa pejuang Poros Perlawanan Irak cukup mampu mengakhiri kehadiran pasukan pendudukan Amerika di tanah Irak.

“Pasukan Poros Perlawanan memperlakukan kehadiran militer AS di tanah Irak sebagai pendudukan,” kata Mahmoud al-Rubaie. “Tidak ada lagi alasan yang sah untuk kehadiran pasukan militer AS atau pasukan asing lainnya di Irak.”

Sentimen anti-AS telah tumbuh di Irak sejak pembunuhan tahun lalu terhadap Wakil Kepala Unit Mobilisasi Populer, Abu Mahdi al-Muhandis bersama dengan Komandan Anti-teror legendaris Kawasan, Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad.

Keduanya menjadi sasaran bersama dengan rekan-rekan mereka pada 3 Januari 2020 dalam serangan pesawat tak berawak yang diperintahkan langsung oleh mantan Presiden AS, Donald Trump di dekat Bandara Internasional Baghdad.

Dua hari setelah serangan itu, anggota parlemen Irak menyetujui RUU yang mengharuskan Pemerintah untuk mengakhiri kehadiran semua pasukan militer asing yang dipimpin oleh AS.

Ketua Unit Mobilisasi Populer anti-teror Irak yang lebih dikenal sebagai Hashd al-Sha’abi pada Sabtu menggambarkan rekan-rekan pejuangnya sebagai penjamin utama keamanan dan stabilitas di Irak, menekankan bahwa para pejuang sepenuhnya mendukung tentara dan pasukan keamanan Irak dalam pertempuran mereka melawan sisa-sisa ISIS.

“Irak mengalahkan musuh dan menghancurkan mitos tak terkalahkan mereka melalui pembebasan Mosul,” kantor berita al-Maalomah mengutip Faleh al-Fayadh yang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada ulang tahun keempat pembebasan kota strategis dari ekstremis ISIS.

Pejuang Hashd al-Sha’abi telah memainkan peran utama dalam pembebasan daerah yang dikuasai ISIS di selatan, timur laut dan utara Baghdad, sejak teroris melancarkan serangan di negara itu pada Juni 2014.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *