Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi Palestina

Ambil Hati Rezim Zionis Israel, ‘Mahar’ Bin Salman Jalin Hubungan Dekat dengan AS

POROS PERLAWANAN – Dua tahun setelah ditangkapnya lebih dari 60 warga Palestina dan Yordania di Saudi, akhirnya Riyadh pada 8 Agustus lalu menjatuhkan vonis berat atas para tahanan Palestina.

Vonis ini dijatuhkan setelah sebelumnya upaya mediasi Arab gagal. Riyadh juga menolak proposal pertukaran tahanan dari Sanaa.

Wakil Hamas di Saudi, Muhammad al-Khidhri (83 tahun) divonis dengan hukuman 15 tahun penjara. Namun pelaksanaan hukuman ini ditunda 6 bulan mengingat kondisi kesehatan dan jasmani al-Khidhri yang kritis.

Dalam laporan terkait hal ini, Haaretz menulis bahwa vonis-vonis berat ini adalah “mahar” dari Muhammad bin Salman untuk memperkuat hubungan dengan Rezim Zionis.

Harian ini menulis, Bin Salman tahu bahwa kunci hubungan dengan Washington dapat dimulai dari Tel Aviv. Sebab itu, Putra Mahkota Saudi memberikan sebuah mahar demi mengambil hati Israel sehingga bisa mendekati Pemerintah AS.

Haaretz lalu menyinggung runtuhnya hubungan antara Hamas dan Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Harian ini menyebut Israel sebagai faktor penentu dalam perubahan hubungan Hamas dan Saudi.

Haaretz melanjutkan, Bin Salman membutuhkan jalinan hubungan erat dengan Israel. Tujuannya adalah terhindar dari konsekuensi blunder-blundernya, terutama teror atas Jamal Khashoggi.

Menurut Haaretz, dalam menyikapi vonis atas para tahanan Palestina, Hamas memilih untuk menghindari gesekan dan berharap agar kedua belah pihak bisa mengesampingkan perselisihan.

Perceraian (Hamas-Saudi) ini, tulis Haaretz, adalah bagian dari mahar yang diberikan Bin Salman kepada Tel Aviv demi memiliki hubungan yang lebih erat dan terbuka dengan Rezim Zionis. Semua ini dilakukan dalam rangka memperkuat kekuatan regional Bin Salman dan menjaga takhta kerajaannya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *