Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Amini Sikap Menyimpang AS terkait JCPOA, Saudi Ikut Lempar Tuduhan Menggelikan terhadap Iran

Amini Sikap Menyimpang AS terkait JCPOA, Saudi Ikut Lempar Tuduhan Menggelikan terhadap Iran

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Menlu Saudi Faisal bin Farhan dalam sidang umum PBB Jumat 2 Oktober lalu menyatakan masyarakat internasional mesti bersikap tegas terhadap Iran, juga bertindak serius atas apa yang disebutnya sebagai “pelanggaran dalam program nuklir Iran”.

Demi mengesankan “niat baik dan sikap berimbang” Riyadh, Faisal juga menuntut agar Israel “disertakan dalam Pakta Pelarangan Penyebaran Senjata Nuklir dan semua fasilitas nuklirnya harus diawasi IAEA”.

Menlu Saudi tahu benar bahwa pidatonya adalah sikap dan wacana AS terhadap Iran yang disampaikannya dalam bahasa Arab. Ini adalah sikap yang hanya dimiliki AS, bahkan para sekutu Barat terdekatnya (Prancis, Jerman, dan Inggris), juga komunitas internasional, menghindari sikap ini.

Bukti dari klaim ini adalah terisolasinya AS di Dewan Keamanan PBB, yaitu saat dunia menolak mentah-mentah sikap AS ini. Iran dinyatakan sangat bertanggung jawab dalam kesepakatan nuklir; kesepakatan yang Faisal ingin agar dunia menentangnya.

Meski Donald Trump telah keluar dari JCPOA, juga Eropa yang berkelit untuk mewujudkan komitmennya, dan masyarakat dunia yang tunduk terhadap sanksi-sanksi sepihak atas Iran, Teheran tetap berkomitmen kepada kesepakatan ini. IAEA dalam 15 laporannya telah menegaskan komitmen penuh Iran kepada JCPOA. Meski demikian, anehnya, Faisal tetap saja meminta dunia menuntut Iran atas “pelanggaran yang dilakukannya”.

Hal yang menggelikan adalah ketika Faisal meminta dari sekutu strategis Saudi, yaitu Israel, untuk bergabung dengan Pakta Pelarangan Penyebaran Senjata Nuklir. Menlu Saudi ini tahu benar bahwa permintaan ini hanya demi menyesatkan opini publik. Sebab, Rezim Zionis tak akan pernah bergabung dengan Pakta ini. Israel adalah satu-satunya pihak di Kawasan yang gudang senjatanya memiliki lebih dari 200 hulu ledak nuklir.

Saat menuding Iran melanggar JCPOA, Faisal bahkan tidak merasa perlu untuk mengungkit bahaya senjata nuklir Israel bagi Kawasan dan penduduknya.

Di lain pihak, Menlu Iran Javad Zarif tanpa gagap sedikit pun menegaskan, ”Amat disayangkan bahwa AS bukan hanya memproduksi senjata nuklir, meng-update-nya, serta memperkuat gudang senjatanya, tapi juga mengancam negara-negara lain. AS juga telah merugikan perjanjian NPT dengan keluar dari JCPOA dan Perjanjian Rudal Nuklir Jarak Menengah.”

“AS juga mendukung Israel, padahal rezim ini satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timteng, yang terus mengumbar ancaman kepada negara-negara di Kawasan. Selama 60 tahun, Israel berkoar bahwa Kawasan harus steril dari senjata nuklir, padahal ia sendiri memilikinya,” tambah Zarif.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *