Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Ankara Gagal Penuhi Komitmen pada Rusia, Militer Suriah Bersiap Serbu Militan Idlib yang Didukung Turki dengan Kekuatan Skala Besar

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pasukan Pemerintah Suriah telah bersiap melancarkan serangan terhadap militan di Idlib setelah Turki gagal memenuhi komitmennya berdasarkan kesepakatan dengan Rusia.

Seorang sumber di lapangan yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa militer Suriah telah mengirim bala bantuan berskala besar untuk mencari tahu keberadaan kelompok-kelompok militan di pedesaan Idlib.

Sumber itu mengatakan kepada Sputnik Arab bahwa gerakan para militan telah “sepenuhnya terpantau oleh unit-unit pemantauan tentara Suriah”.

Pasukan Pemerintah, kata sumber itu, telah berhasil menghancurkan kendaraan lapis baja dan peralatan militer milik kelompok militan dan menggagalkan upaya mereka untuk menyerang posisi pasukan Pemerintah selama sepekan terakhir.

Sumber itu mengatakan bahwa perpanjangan tenggat waktu yang diberikan ke Turki oleh Rusia untuk membuka jalan raya strategis M4 di Idlib dengan cara damai telah berakhir.

“Tampaknya Turki tidak serius dalam menangani masalah ini, dan mereka gagal untuk setidaknya mengendalikan kelompok-kelompok bersenjata,” kata sumber itu, menambahkan bahwa bantuan militer Turki kepada militan masih berlanjut.

Pasukan Pemerintah Suriah, kata sumber itu, saat ini sedang “memberikan sentuhan akhir tentang rencana operasi militer”, dalam koordinasi dengan sekutu mereka.

Tujuan tentara Suriah berikutnya adalah untuk mendapatkan kembali kendali atas beberapa area strategis, termasuk Jabal al-Zawiya di Idlib dan sebagian wilayah Dataran al-Ghaab di pedesaan Hama.

Sumber menolak untuk mengungkapkan tanggal pasti dimulainya operasi, tetapi menyebut bahwa “serangan ke Idlib sudah sangat dekat”.

Idlib adalah markas bagi beberapa kelompok militan anti-pemerintah yang menerima dukungan Turki.

Akhir tahun lalu, Suriah melancarkan operasi anti-teror terhadap militan yang disponsori asing setelah mereka gagal menghormati perjanjian de-eskalasi antara Ankara dan Moskow.

Pada tanggal 5 Maret, Rusia dan Turki, yang mendukung pihak-pihak yang berseberangan dalam konflik Suriah, mencapai kesepakatan tentang rezim gencatan senjata di Idlib.

Menurut perjanjian itu, patroli gabungan Rusia-Turki akan mengamankan koridor selebar enam kilometer di sepanjang jalan raya M4 yang menghubungkan dua provinsi yang dikuasai Pemerintah, Latakia dan Aleppo.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *