Ansharullah: Kami Punya Banyak Opsi Jika Israel Tidak Hentikan Agresi ke Gaza
POROS PERLAWANAN-Dalam wawancara dengan al-Alam, anggota Kantor Politik Ansharullah menyatakan, penahanan kapal Israel dilakukan dalam rangka membantu kemenangan Gaza dan membela rakyat Palestina.
“Jika agresi ke Gaza tidak dihentikan, kami memiliki banyak opsi bagi Rezim Zionis,” kata Muhammad al-Bukhayti.
“Pengakuan Rezim Zionis bahwa kapal ini milik seorang pengusaha Israel menunjukkan keberhasilan operasi Yaman dari sisi militer dan intelijen. Kesuksesan operasi ini dari sisi militer sangat signifikan, sebab ada banyak kapal perang, baik itu milik AS, Inggris, Prancis, Saudi, atau UEA di dekat perairan Yaman. Namun Intelijen Yaman sukses mengidentifikasi kapal ini dan berhasil melaksanakan operasi militernya,” imbuh al-Bukhayti.
Sehubungan dengan kemampuan Tentara Yaman untuk mengontrol kapal Israel, al-Bukhayti mengatakan,”Yamantelah meningkatkan kemampuan militernya, terutama Angkatan Laut, dalam hal speedboat militer dan rudal antikapal.”
“Yaman juga memiliki rudal-rudal laut jarak jauh yang bisa ditembakkan dari semua titik Yaman dan mengenai target-targetnya. Negara-negara Koalisi Agresor mengetahui kejutan-kejutan militer Yaman dan sudah sejak lama sadar bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa di Kawasan. Saat melawan kami, mereka merasakan perkembangan kekuatan Yaman. Saat ini, kita menyaksikan keberhasilan besar Tentara Yaman dalam melaksanakan operasi ini.”
Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree dalam jumpa pers menyatakan bahwa dalam rangka melaksanakan instruksi pimpinan Yaman dan tanggung jawab moral di hadapan rakyat Palestina, Angkatan Laut negara ini telah melakukan operasi militer di Laut Merah.
Menurut Saree, kapal bernama Galaxy Leader itu telah dibawa ke pesisir Yaman. Ia lalu memperingatkan semua kapal Israel atau kapal-kapal yang bekerja sama dengan Rezim Zionis. Saree menegaskan bahwa kapal-kapal semacam ini akan menjadi target sah Angkatan Bersenjata Yaman.
Kapal Galaxy Leader adalah milik perusahaan seorang pebisnis kaya Israel, Abraham Rami Ungar.