Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Ansharullah Merasa Terhormat Dicap ‘Teroris’ oleh AS

POROS PERLAWANAN– Kantor Politik Ansharullah pada Rabu malam 17 Januari menanggapi tindakan AS yang kembali mencantumkan kelompok ini dalam “daftar teroris.”

“Merupakan hal menggelikan ketika Anda dicap sebagai teroris oleh sebuah Pemerintahan teroris global. Tindakan ini adalah upaya AS untuk menyesatkan dunia serta mendiskreditkan Ansharullah dan bangsa Yaman,” tandas Kantor Politik Ansharullah dalam statemennya, dikutip Fars dari al-Masirah.

“Tindakan AS terhadap Ansharullah pada tahap ini lantaran dukungannya untuk bangsa Palestina merupakan medali kehormatan dan kebanggaan.”

Jubir Ansharullah, Muhammad Abdussalam menyatakan, AS mencari tujuan-tujuan politis dengan mencantumkan Ansharullah dalam daftar teroris.

“Yang kami lakukan di Laut Merah adalah semacam tekanan untuk menghentikan perang di Gaza. Tindakan AS ini tidak akan membuat kami mundur dari sikap tegas dukungan untuk Palestina,” kata Abdussalam.

“Keputusan Washington tidak akan membuahkan hasil apa pun. Keputusan ini justru membuat kami lebih berkomitmen untuk membela Palestina.”

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Rabu malam mengumumkan, Washington telah mengembalikan nama Ansharullah dalam daftar “organisasi teroris.”

Sekitar 3 tahun silam, AS telah mencabut Ansharullah dari daftar terorisnya, setelah sebelumnya dicantumkan oleh Donald Trump. Keputusan ini diambil setelah Joe Biden menjabat sebagai Presiden AS pada tahun 2021. Jubir Kemenlu AS saat itu, Ned Price menyatakan, tujuan Pemerintahan Biden dari tindakan ini adalah meminimalkan dampak kemanusiaan dari penyebutan Ansharullah sebagai “teroris.”

AS dan Inggris pada Jumat dini hari 12 Januari telah menyerang lebih dari 12 titik di Yaman.

Seorang petinggi Ansharullah di saat-saat awal serangan mengatakan kepada al-Jazeera bahwa telah terjadi ledakan di kota-kota Sanaa, al-Hudaydah, Saadah, dan Dzammar.

Sementara itu dalam wawancara dengan Reuters, seorang pejabat AS mengeklaim bahwa serangan AS-Inggris ke Yaman dilakukan dengan pesawat, kapal, dan kapal selam.

Sejumlah sumber internasional melaporkan bahwa Ansharullah membalas serangan dengan menembakkan rudal-rudal balistik ke sejumlah target di Laut Merah.

Kantor berita Bloomberg menyebut serangan AS ini sebagai “perjudian” dan memperingatkan bahwa Washington melancarkan agresi ini padahal sebelum ini berkali-kali mengeklaim “di tengah perang antara Israel dan Hamas, mencegah konflik menjadi perang regional yang lebih besar adalah prioritas kami”.

Bloomberg menegaskan bahwa Yaman tidak mudah untuk ditundukkan. “Yaman sukses bertahan di hadapan operasi militer pimpinan Saudi untuk menjatuhkannya. Hingga sekarang tekad Yaman masih sangat kuat,” imbuh Bloomberg.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *