Apa Motif di Balik Gerak-gerik Mencurigakan Militer AS di Irak?
POROS PERLAWANAN – Berbagai kawasan di Irak pada beberapa hari terakhir menjadi saksi pergerakan tidak lazim Militer AS; pergerakan mencurigakan yang tak pelak memicu reaksi rakyat Irak.
Al-Alam melaporkan bahwa kendati pergerakan-pergerakan ini terlihat jelas, namun Koalisi AS membantah tengah bersiap untuk melakukan operasi militer di perbatasan Irak-Suriah.
Meski begitu, para pengamat meyakini bahwa AS berencana menargetkan keamanan dan stabilitas di Suriah serta Irak.
Pergerakan besar-besaran dan mencurigakan Militer AS di sejumlah provinsi Irak telah membuat khawatir warga negara tersebut.
Kendati Washington terus membantah, foto-foto dari konvoi dan kendaraan militer AS di Salahudin, Erbil, al-Anbar, perbatasan Irak-Suriah, dan Baghdad bertebaran di media-media sosial.
Dalam wawancara dengan al-Alam, analis masalah politik Irak, Haydar al-Barzanji mengatakan, ”Tindakan AS ini tidak bisa diterima, karena ini membahayakan kedaulatan negara kami. Di sisi lain, Irak tidak boleh menjadi kancah perang, konflik, atau ancaman bagi negara-negara tetangganya, termasuk Suriah.”
Kepala Asosiasi Pakar Strategis, Sabah Zanganeh mengatakan kepada al-Alam, ”Beberapa orang meyakini bahwa tujuan dari pergerakan AS adalah mengubah geopolitik keamanan Irak dan menutupi kerugian-kerugian AS dalam perang Ukraina.”
AS dan Koalisi Internasional sendiri mengaku bahwa pergerakan-pergerakan ini dalam koridor pergantian reguler pasukan di Irak. Namun para pengamat berpendapat, volume dan jenis pergerakan ini menunjukkan tujuan-tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya oleh AS untuk mengacaukan keamanan di Irak atau Suriah.
Analis politik Irak, Amir al-Saidi menyatakan, ”Tidak boleh dilupakan bahwa AS lalu-lalang di perbatasan Irak dan Suriah, sebab ia menginginkan sebagian pasukan tetap berada di luar kedaulatan Pemerintah Damaskus.”
Pergerakan AS ini dilakukan sehari setelah PM Irak, Muhammad al-Sudani mengumumkan bahwa negaranya tidak membutuhkan pasukan militer asing, karena sekarang Irak sedang menjalani era stabilitas terbaiknya setelah tahun 2003.