Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Apakah Netanyahu Idap Gangguan Kejiwaan? (Bagian Pertama)

Apakah Netanyahu Idap Gangguan Kejiwaan? (Bagian Kedua)

POROS PERLAWANAN– Sejak dimunculkannya Rezim Zionis di jantung Dunia Islam pada tahun 1948, Asia Barat dan dunia menyaksikan aksi-aksi brutalnya dalam membantai rakyat tertindas Palestina. Kegilaan para pimpinan Rezim Zionis selama lebih dari 70 tahun sudah terbukti bagi seluruh insan merdeka. Namun untuk membuktikannya secara ilmiah dan rasional, butuh waktu agar perkembangan usai Badai al-Aqsa sampai ke tahap yang di situ seluruh dunia bisa menyadari kegilaan para pimpinan Israel.

Dilansir Mehr, sejak dimulainya Badai al-Aqsa pada 7 Oktober lalu, sebuah fenomena baru ditambahkan ke barbarisme Rezim Zionis. Fenomena itu adalah ketidakwarasan dan kegilaan di jajaran pimpinan Israel. Benyamin Netanyahu sejak 7 Oktober telah melakukan berbagai tindakan yang dari sudut pandang internasional disebut sebagai kegilaan.

Perilaku brutal Netanyahu menyebabkan banyak orang yang meragukan kesehatan kejiwaan dia dan keluarganya. Salah satu dari mereka adalah mantan PM Israel Ehud Olmert. Dia menyebut Netanyahu dan keluarganya mengidap gangguan kejiwaan.

Jauh sebelum ini, Sara istri Netanyahu berkali-kali melakukan tindakan yang membuat kesehatan jiwanya dipertanyakan. Di antaranya adalah menyerang asisten rumah tangga dan meremukkan kepalanya, menggunakan meja Kantor Perdana Menteri untuk keperluan pribadi, tidak mengosongkan kantor usai kekalahan suaminya di Pemilu, dan berbagai tindakan tak lazim lain. Media-media Israel sering memuat artikel tentang problem kejiwaan Sara. Namun ini adalah kali pertama tudingan kegilaan PM Israel digulirkan seorang mantan petinggi secara terbuka.

Dalam wawancara dengan Democrat TV pada 12 April 2021, Olmert mengatakan,”Apa yang tidak bisa diperbaiki adalah penyakit kejiwaan Netanyahu, istri, dan anaknya. Satu-satunya jalan untuk menghidupkan Israel adalah mereka harus merujuk ke psikiater.”

Pernyataan serupa juga pernah disampaikan Olmert dalam pengadilan lain untuk dirinya. Dalam pengadilan itu, kata “psikopat” disebut sebanyak 63 kali, kata “penyakit” 12 kali, “penyakit kejiwaan” 5 kali, dan “kegilaan” 2 kali (total 82 kali).

“Jika Anda ingin memastikan benar tidaknya klaim saya tentang keluarga ini, tes saja mereka dalam tes kejiwaan,” kata Olmert kepada hakim.

Saat ditanya hakim kenapa ia menggunakan deskripsi ini untuk keluarga Netanyahu, Olmert menjawab,”Saya mengikuti ucapan dan perilaku mereka. Saya mendengar banyak rekaman pembicaraan mereka. Saya bahkan berkonsultasi dengan sejumlah pakar dan orang dekat mereka. Mereka memberi saya informasi tentang perilaku keluarga ini; perilaku-perilaku yang bisa dianggap tak lazim, bahkan gila.”

Olmert bukan orang pertama yang mengungkit masalah kejiwaan keluarga Netanyahu. Anggota Knesset Ofer Cassif adalah seorang petinggi Israel lain yang menyebut Netanyahu mengidap penyakit kejiwaan. Ia mengatakan,”Saya tidak berpikir bahwa Israel akan melakukan sesuatu untuk mematuhi Mahkamah Internasional, sebab Netanyahu mengidap penyakit kejiwaan.”

Sejak awal, hakim sudah berusaha agar Olmert menarik pernyataannya. Bahkan ia sempat diancam hakim di pengadilan itu. Namun ia menolak menarik pernyataannya. Olmert berkata bahwa “ini bukan sebuah opini, tapi penentuan sebuah fakta klinik.”

Pengacara Olmert mengumumkan, ia memiliki bukti soal gangguan kejiwaan keluarga Netanyahu. Namun hakim tidak mengizinkan dia memperlihatkannya kepada pengadilan. Di akhir, hakim kembali meminta kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah antara mereka. Namun Olmert menegaskan, ia yakin bahwa keluarga Netanyahu berada di bawah perawatan kejiwaan. Sebab itu, mereka tidak berhak menggugatnya.

Olmert juga meminta agar berkas medis Netanyahu, istri, dan anaknya dibuka agar publik mengetahui kesehatan kejiwaan mereka. Namun kasus ini dinyatakan selesai oleh hakim dengan dalih bisa membahayakan keamanan nasional Israel. (Bersambung)

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *