Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

AS Ingkari Kesepakatan Resmi Pertukaran Tahanan dengan Iran

AS Ingkari Kesepakatan Resmi Pertukaran Tahanan dengan Iran

POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu AS, Ned Price pada Minggu 12 Maret menyatakan bahwa negaranya berupaya untuk membebaskan para warga AS yang ditahan di Iran.

“Kami tanpa henti mengerahkan usaha untuk membebaskan 3 warga AS yang ditangkap secara tidak adil di Iran,” ujar Price, diberitakan al-Alam.

“Selama orang-orang ini belum bergabung kembali dengan keluarga mereka, kami tidak akan menghentikan upaya kami,” imbuhnya.

Meski demikian, Price mengingkari adanya kesepakatan pertukaran para tahanan tersebut.

Situs kanal televisi Saudi, al-Arabiya dalam akunnya di Twitter mengeklaim bahwa rencananya jika Iran membebaskan 3 tahanan asal AS tersebut, Irak, Jepang, dan Korsel akan mencairkan aset-aset Iran yang diblokir.

Pernyataan Price dirilis setelah Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian pada hari yang sama mengumumkan, jika semua urusan dari pihak AS berjalan lancar, Teheran dan Washington dalam waktu dekat akan melakukan pertukaran tahanan.

“Sekaitan dengan topik pencabutan sanksi, pertukaran pesan dengan pihak AS masih berlanjut. Sehubungan dengan pertukaran tahanan di Iran dan AS, kami telah meraih sebuah kesepakatan dalam beberapa hari terakhir. Jika semua urusan dari pihak AS berjalan lancar, saya rasa dalam waktu dekat kita akan menyaksikan pertukaran tahanan,” papar Abdollahian.

Ia mengatakan bahwa masalah pertukaran tawanan adalah isu kemanusiaan sepenuhnya, seraya menambahkan, ”Sejak Maret tahun lalu, sudah ada dokumen yang diteken secara tidak langsung antara kami dan AS. Namun hingga kini persiapan eksekusinya belum dilakukan. Dari sudut pandang kami, segalanya sudah siap. Pihak AS sedang berada di tahap terakhir koordinasi teknisnya.”

Jubir Kemenlu Iran, Naser Kanani menanggapi bantahan Price soal adanya kesepakatan ini. Ia menegaskan bahwa sejak tahun lalu ada kesepakatan tertulis soal pertukaran tahanan yang ditandatangani sebuah perantara.

“Wakil resmi yang direkomendasikan AS juga telah menekennya. Namun dengan berbagai dalih, hingga kini Pemerintah AS belum melaksanakannya,” kata Kanani.

“Dalam beberapa pekan terakhir, ada pertukaran pesan tidak langsung untuk meng-update kesepakatan ini,” imbuhnya.

Ia menegaskan bahwa pertukaran tahanan adalah sebuah berkas kemanusiaan dan tak boleh dijadikan permainan politik.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *