Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Assad: Hubungan dengan Iran Bukti Suriah Paham Cara Tepat Pilih Teman

POROS PERLAWANAN – Presiden Suriah, Bashar Assad dalam wawancara dengan Sky News membahas berbagai isu, termasuk cara perlakuan AS terhadap negara-negara lain dan keberadaan para teroris di Suriah.

Diberitakan Fars, Assad dalam wawancara itu mengatakan, ”Hubungan dengan Iran dan Rusia membuktikan bahwa Suriah tahu bagaimana cara tepat memilih teman. Terkait hubungan dengan Turki, sebagian bertanya apakah ada kemajuan? Turki adalah salah satu negara tetangga kami. Jelas bahwa kami berusaha memperbaiki hubungan dengan mereka. Jika nanti Turki mundur (dari Suriah) dan ada kondisi berbeda untuk memulihkan hubungan, tentu kami akan kembali ke kebijakan ini, yaitu menciptakan hubungan baik dengan para tetangga. Ini adalah kebijakan prinsipiil dan bukan sebuah kebijakan sementara.”

Menurut Assad, secara teori bisa saja Suriah menghindari krisis dan perang, yaitu jika Damaskus menuruti semua tuntutan yang dipaksakan kepadanya.

“Puncak dari tuntutan-tuntutan ini adalah Suriah harus mundur dari hak dan kepentingannya. Itulah kenapa saya mengatakan (perang bisa dihindari) secara teori, sebab pada praktiknya, kami tidak mungkin melakukannya. Namun jika diasumsikan bahwa kami melakukannya, itu berarti kami mencegah terjadinya perang, tapi akan menanggung konsekuensi yang lebih berat di kemudian hari,” tutur Assad.

“Terorisme itu ada dan Suriah memeranginya. Terorisme yang membunuh, menghancurkan, dan membakar… Apakah perang terhadap terorisme yang telah menghancurkan negara, sehingga kita harus membiarkan terorisme yang memakmurkannya? Ini tidak logis.”

“Oleh karena itu, yang bertanggung jawab atas semua kehancuran ini adalah pihak yang menyokong terorisme, bukan yang melindungi negara dari terorisme! Yang bertanggung jawab adalah pihak yang menghendaki perang dan merancangnya serta melakukan invasi, bukan pihak yang menjadi target invasi.”

Terkait hubungan dengan AS, Assad mengatakan, ”Dialog dengan AS hanya berumur beberapa tahun dan terhenti. Sejak itu, kami tidak berharap sedikit pun bahwa AS akan mengubah sikapnya, sebab AS hanya menuntut dan mengambil, tapi tidak memberi sama sekali. Ini adalah esensi hubungan dengan AS sejak tahun 1974. Jadi kami tidak berharap sama sekali. Namun kebijakan kami adalah tidak membiarkan pintu apa pun terus tertutup.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *