Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Ayah Tahanan Palestina: Anak Saya Serahkan Diri demi Lindungi Penghuni Rumah Penampungnya

Ayah Tahanan Palestina: Anak Saya Serahkan Diri demi Lindungi Penghuni Rumah Penampungnya

POROS PERLAWANAN – Ayah Ayham Kamamji, salah satu tahanan Palestina yang kembali tertangkap pada Minggu dini hari kemarin, memaparkan perbincangan telepon terakhir antara dia dan putranya.

Media-media Israel melaporkan, Tentara Rezim Zionis akhirnya menangkap 2 tahanan Palestina yang kabur dari Penjara Gilboa, yaitu Kamamji dan Munadil Infaat.

Dikutip al-Alam dari Dunya al-Watan, ayah Kamamji bercerita bahwa ia dihubungi anaknya beberapa saat sebelum ia ditangkap. Kamamji memberitahu ayahnya bahwa ia menyerahkan diri kepada aparat keamanan Israel demi melindungi penghuni rumah yang ia tempati.

Ia menyatakan, Rezim Zionis sama sekali tidak memberikan informasi tentang anaknya kepada keluarga. Ayah Kamamji berkata, anaknya mampu tiba di Jenin meski ia tidak membawa satu pun senjata.

Ayah Kamamji lalu menyampaikan terima kasih kepada pemilik rumah yang telah memberi tempat selama 2 pekan kepada anaknya dan Infaat.

“Alhamdulilah mereka sempat berada di luar penjara dan bebas selama 2 pekan. Saya akan tetap hidup untuk menyaksikan Ayham menikah dan memiliki anak,” katanya dengan nada optimis.

Berdasarkan laporan media-media Zionis, Shin Bet melacak rumah tempat Kamamji dan Infaat berlindung. Shin Bet juga menangkap dua orang yang membantu para tahanan tersebut.

Seperti diketahui, 6 tahanan, 5 di antaranya anggota Jihad Islam, melarikan diri dari Penjara Gilboa di bagian utara wilayah pendudukan beberapa waktu lalu. Mereka kabur dari penjara dengan cara menggali terowongan.

Kabar lolosnya para tahanan Palestina itu sempat membuat heboh, juga mempermalukan Rezim Zionis. Sebab, Gilboa dikenal sebagai salah satu penjara dengan fasilitas pengamanan superketat.

Sebelum Kamamji dan Infaat, Polisi Israel terlebih dahulu menangkap 4 dari 6 tahanan itu, yaitu Muhammad dan Mahmoud al-Arida, Zakaria al-Zubaidi, dan Yaaqub Qaderi di kawasan al-Nasirah di utara Palestina Pendudukan.

Menurut Muhammad, mereka tertangkap secara kebetulan dan tak ada seorang pun di al-Nasirah yang melaporkan keberadaan mereka.

“Sebuah patroli polisi tengah melintas. Mereka berhenti saat melihat kami dan menangkap kami,” tuturnya.

Para pengacara menyatakan, sejak lari dari Gilboa, Muhammad dan al-Zubaidi belum minum air meski hanya setetes. Inilah yang menyebabkan mereka lemah dan tidak mampu melanjutkan perjalanan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *