Loading

Ketik untuk mencari

Irak Iran

Ayatullah Khamenei Tegaskan Komitmen Republik Islam Dukung Irak yang Mandiri dan Bermartabat di Hadapan AS

Ayatullah Khamenei Tegaskan Komitmen Republik Islam Dukung Irak yang Mandiri dan Bermartabat di Hadapan AS

POROS PERLAWANAN – Dalam pertemuan dengan PM Irak, Mustafa al-Kadhimi pada Selasa 21 Juli sore, Ayatullah Ali Khamenei menyebut hubungan Iran-Irak sebagai hubungan persaudaraan sejati. Ini dikarenakan banyaknya persamaan historis, kebudayaan, kemazhaban, dan tradisi antara kedua negara.

“Terkait dengan hubungan bilateral, yang paling penting bagi Iran adalah terwujudnya kepentingan, keamanan, kemuliaan, kekuatan regional, dan pulihnya kondisi Irak,” kata Ayatullah Khamenei.

Pemimpin Tertinggi Iran menegaskan, Teheran sama sekali tidak pernah dan tak akan berniat mencampuri urusan internal Irak.

“Iran menginginkan Irak yang bermartabat, mandiri, berkedaulatan, dan mampu menjaga keharmonisan internal,” tandasnya.

“Iran jelas-jelas menentang segala hal yang akan melemahkan Pemerintah Irak,” imbuh beliau.

“Adapun pandangan AS tentang Irak bertolak belakang dengan pandangan kami. Sebab, AS adalah musuh sejati yang tidak menghendaki Irak yang kuat, independen, dan memiliki pemerintahan dengan suara mayoritas.”

“Bagi orang-orang AS, tidak penting siapa yang menjadi Perdana Menteri Irak. Mereka hanya menginginkan pemerintahan seperti Pemerintahan Paul Bremer, politisi AS yang berkuasa di Irak di awal jatuhnya Saddam,” tandasnya.

Ayatullah Khamenei menyatakan, Iran tidak akan mencampuri hubungan Irak dengan AS. Namun Iran berharap agar Baghdad mengenal AS dan menyadari bahwa keberadaannya di tiap negara adalah pangkal petaka dan kehancuran.

“Republik Islam Iran menantikan pelaksanaan keputusan Pemerintah, Parlemen, dan rakyat Irak untuk mengusir Tentara AS, sebab keberadaan mereka sudah terbukti menyebabkan ketidakamanan,” kata beliau.

Pemimpin Revolusi Iran menyebut kejahatan AS dalam meneror Jenderal Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis sebagai contoh akibat buruk kehadiran Tentara AS.

“Mereka membunuh tamu Anda di rumah Anda dan secara terang-terangan mengakui kejahatan tersebut. Ini bukan hal yang remeh,” kata beliau kepada al-Kadhimi.

“Iran tidak akan pernah melupakan hal ini, dan pasti akan memberikan balasan setimpal kepada AS,” tandasnya.

Kesepakatan kelompok-kelompok politik Irak dalam memilih Pemerintahan al-Kadhimi dinilai beliau sebagai langkah terpuji. Menurutnya, AS selalu menginginkan kekosongan kekuasaan di Kawasan dengan tujuan memicu huru-hara dan menyiapkan lahan untuk intervensinya.

Seraya menyebut hubungan Iran-Irak yang terus meningkat, Ayatullah Khamenei mengatakan, ”Tentu ada pihak-pihak yang menentang perluasan hubungan Iran-Irak, dan AS adalah pihak nomor satu dalam hal tersebut. Namun AS tak perlu ditakuti, sebab ia tidak bisa berbuat apa-apa.”

Ayatullah Khamenei menyebut figur Ayatullah Ali Sistani sebagai nikmat agung bagi Irak. Beliau juga menyatakan al-Hashd al-Shaabi sebagai karunia besar lain yang mesti dijaga baik-baik.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *