Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Bandingkan Presiden AS dan Rusia, Bolton: Trump Lawan Enteng yang Kapan Saja Bisa Dikerjai Putin

Bandingkan Presiden AS dan Rusia, Bolton: Trump Lawan Enteng yang Kapan Saja Bisa Dikerjai Putin

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, John Bolton pada hari Minggu 21 Juni melakukan wawancara dengan ABC News dan berbicara soal kenangannya bersama Donald Trump.

Menurut laporan Telegraph, mantan Penasihat Keamanan Nasional AS itu menyatakan, ia berpendapat bahwa Pemimpin Korut, Kim Jong-un, “menertawakan Trump” atas apa yang dilihatnya selama berhubungan dengan Presiden AS.

Saat ditanya ABC News, apakah “Trump benar-benar menyangka dirinya disukai Jong-un,” Bolton mengatakan ia tak punya jawaban untuk pertanyaan ini.

“Menurut saya, Jong-un sangat geli soal ini. Surat-surat yang ditunjukkan Trump ke media ditulis oleh kantor propaganda Partai Buruh Korut,” kata Bolton.

“Tapi Presiden menganggapnya sebagai bukti pertemanan erat (antara mereka berdua),” imbuhnya.

“Saya berharap, sejarah akan mengingat Trump sebagai presiden satu periode saja; presiden yang telah menyeret negara ini ke jalur menukik yang tak ada jalan keluar darinya,” ujar Bolton.

Dia menyatakan tak akan memberikan suara kepada Trump atau Biden. Sebagai gantinya, dia akan mencari seorang Republik konservatif dan menuliskan namanya di kertas suara.

Bolton mengaku, dia sendiri yang mundur dari jabatannya, bukan dipecat Trump. Ia mengungkapkan, kekesalannya mencapai puncak saat Trump mengundang Taliban ke Camp David di masa perundingan damai Afghanistan.

Dikutip dari Sputnik, Bolton dalam wawancara ini juga menjelaskan, kenapa dia khawatir membiarkan Trump sendirian bersama Vladimir Putin dalam pertemuan di Helsinki tahun 2018.

“Sebab kita tidak tahu apa saja yang akan dikatakan Trump tiap saat,” katanya.

Ia menyatakan, pada akhirnya cara ini efektif, tapi tidak membawa keuntungan bagi AS. “Saya yakin tidak ada hal buruk yang terjadi dalam pertemuan tersebut. Namun itu hanya berarti bahwa kita keluar tanpa cedera dari pertemuan itu, dan ini bermakna tak ada keuntungan yang diperoleh AS.”

Bolton menyebut Putin sebagai presiden yang “cerdik dan tegas.” Dia meyakini bahwa Putin merasa dirinya bisa “menyetel” Trump sesuka hatinya seperti sebuah jam weker.

“Putin bisa ‘bermain’ dengan baik, bahkan saat memiliki ‘kartu-kartu jelek’. Saya rasa, dia berpikir bahwa Trump bukan lawan serius baginya. Putin bisa mengerjai Trump,” tutur Bolton.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *