Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Bantah ‘Proposal Dangkal’ Saudi, Ansharullah Tegaskan Iran Tak Intervensi Yaman

Bantah ‘Proposal Dangkal’ Saudi, Ansharullah Tegaskan Iran Tak Intervensi Yaman

POROS PERLAWANAN – Jubir Ansharullah, Muhammad Abdussalam dalam sebuah wawancara menyebut Pemerintah Saudi bertindak seolah pihaknya adalah penengah netral.

Dilansir Fars, ia mengatakan kepada al-Mayadeen bahwa inisiatif dan proposal Riyadh tidak logis dalam bentuk dan kontennya. Proposal Saudi berisi ajakan untuk berunding, seolah Riyadh adalah mediator yang tak memihak.

Selain itu, kata Abdussalam, proposal itu juga menjelek-jelekkan Pasukan Revolusioner Yaman.

“Proposal Saudi meliputi berbagai hinaan dan ancaman. Ini sudah cukup untuk membuat kami mengabaikannya. Proposal ini diajukan di bawah agresi dan blokade Yaman, yang dilakukan dengan pengawasan AS dan Inggris.”

“Dua negara ini terlibat sepenuhnya dalam proses dan mekanisme blokade, sampai-sampai seorang perwira Inggris menjadi penanggung jawab untuk ruang yang mengizinkan kapal-kapal keluar-masuk Laut Merah.”

“Ruang ini dikelola Saudi, AS, dan Inggris. Tim Mansour Hadi tidak punya informasi seputar keluar-masuknya kapal-kapal tersebut,” papar Abdussalam.

Sembari menyebut proposal Saudi sangat dangkal, ia berkata, ”Pemerintah Saudi bukan dalam posisi penengah yang mengajukan tawaran-tawaran semacam ini. Pemerintah Saudi harus keluar dari perang terlebih dahulu, baru mengajukan proposal.”

Menurut Abdussalam, Koalisi Saudi menghalangi masuknya produk-produk minyak ke Yaman, sehingga penduduknya kesulitan mendapatkannya. Bahan makanan dan obat-obatan juga sulit didapat, sampai-sampai Pasukan Yaman kadang terpaksa membebaskan para tawanan pro-Koalisi untuk ditukar dengan makanan dan obat-obatan.

Jubir Ansharullah menegaskan, Yaman siap membuat fondasi hubungan baik dengan Saudi; hubungan yang didasari penghormatan timbal balik dan tidak saling mencampuri urusan pihak lain.

Abdussalam lalu menegaskan Iran sama sekali tidak mengintervensi urusan Yaman. Ia berkata, ”Merekalah (orang-orang Saudi) yang kerap mengaitkan penyelesaian krisis Yaman dengan Iran. Mereka pula yang mengizinkan Barat campur tangan langsung dalam keputusan-keputusan mereka.”

Ia menegaskan, Yaman saat ini tengah menanggung konsekuensi atas penentangannya terhadap Rezim Zionis.

Menurut Abdussalam, saat rudal-rudal Yaman menghantam Provinsi Yanbu di Saudi, orang-orang Israel pun melibatkan diri dalam agresi dan hadir di ruang-ruang komando Koalisi.

“Selama blokade masih berlanjut, semua opsi militer legal kami ada di atas meja,” tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *