Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Beberkan Fakta ‘Otak Cetek’ Trump, Bolton: Dia Pikir Finlandia Bagian dari Rusia

Beberkan Fakta 'Otak Cetek' Trump, Bolton: Dia Pikir Finlandia Bagian dari Rusia

POROS PERLAWANAN -Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, mengungkap ketidaktahuan Donald Trump terkait masalah-masalah paling sederhana. Hal ini dibeberkan Bolton dalam bukunya yang akan dipublikasikan pekan depan.

Beberapa konten dari buku berjudul “The Room What It Happened” itu telah bocor ke sejumlah media AS. Gedung Putih sendiri berupaya keras untuk mencegah buku itu dipublikasikan.

“Sebagai contoh, Trump tidak tahu bahwa Britania adalah sebuah kekuatan nuklir di dunia. Dia bahkan pernah bertanya apakah Finlandia adalah bagian dari Rusia. Para penasihat senior Trump mengolok-olok dia di belakangnya, kendati mereka mengesankan sebagai orang-orangnya yang paling loyal,” tulis Bolton.

Dia lalu menyebut salah satu contoh olok-olok para penasihat dan anggota Pemerintahan AS terhadap Trump.

“Saat pertemuan Trump dengan Pemimpin Korut di tahun 2018, Mike Pompeo menyodorkan catatan kepada saya. Di situ ia menulis: ‘dia benar-benar beromong kosong’,” bebernya.

Di bagian lain bukunya, Bolton menyatakan, dalam rapat pengarahan yang bertujuan untuk memberi informasi kepada Trump soal kabar-kabar terbaru, dia justru lebih kerap jadi pembicara, alih-alih jadi pendengar. Sebab itu, tulis Bolton, rapat-rapat semacam ini hanya membuang-buang waktu saja.

Trump juga disebut gemar memicu perselisihan antara anggota Kabinetnya. Menurut Bolton, ia pernah diberitahu Trump bahwa mantan Menlu AS, Rex Tillerson, pernah mengatakan kata-kata kotor berbau diskriminasi seksual kepada mantan Wakil AS di PBB, Nikki Haley.

Bolton mengungkapkan, Trump secara terang-terangan mengaitkan kebijakan luar negeri AS dengan masa depan politiknya. Dia bercerita, dalam pertemuan G-20 tahun lalu Trump meminta dari Presiden China Xi Jinping agar Beijing membeli hasil pertanian AS dalam jumlah besar. Sebab, dengan cara ini, Trump bisa meraih suara dari negara-negara bagian yang ekonominya bertumpu pada pertanian.

Bolton, yang merupakan politisi konservatif AS, menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS di Kabinet Trump sejak April 2018. Dia dipecat pada September tahun lalu lantaran berselisih pendapat dengan Trump dan digantikan oleh Robert O’Brien.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *