Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Houthi: Saudi dan Emirat Sengaja Bersekongkol dengan Rezim Zionis Perangi Negara Muslim

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pemimpin gerakan Houthi Ansarullah Yaman memperingatkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk menghentikan upaya normalisasi hubungan dengan Israel, mengatakan bahwa Riyadh dan Abu Dhabi bertemu dengan rezim Tel Aviv, yang dikenal sebagai musuh negara-negara Muslim.

“Arab Saudi dan UEA bertemu dengan Israel, yang merupakan musuh utama dunia Muslim,” kata Abdul-Malik al-Houthi dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung dari Ibu Kota Yaman, Sana’a, pada Kamis sore.

Dia menekankan bahwa kedua negara Arab itu sengaja bersekongkol dengan rezim Israel untuk melawan Palestina dan perjuangan kelompok Ansarullah di Yaman.

Houthi kemudian mengecam negara-negara Arab tertentu karena melayani kepentingan Washington dan Tel Aviv di wilayah Timur Tengah, menggambarkan bahwa perlawanan yang berlabuh pada ajaran Islam adalah satu-satunya cara untuk melawan konspirasi jahat rezim Zionis.

“AS dan Israel berupaya memperbudak rakyat Yaman. Rencana mereka adalah menargetkan seluruh komunitas Muslim, dan dimaksudkan untuk menghancurkan negara-negara Islam dari dalam dengan menabur benih perselisihan dan perpecahan,” jelas Houthi.

Merujuk pada upaya normalisasi hubungan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dengan Israel, Houthi menyebut bahwa itu semua hanyalah akal-akalan rezim Zionis untuk menguras sumber daya negara Islam demi memuluskan rencana jahat mereka.

“Musuh menyembunyikan kebenaran, mengeksploitasi mereka (negara-negara Muslim) untuk memajukan kepentingan mereka (AS-Israel) sendiri. Rezim AS dan Israel berusaha menjarah sumber daya alam negara-negara Muslim, ” kata Houthi.

Dia menekankan bahwa gerakan Ansarullah akan terus menentang rencana hegemonik AS dan Israel di Kawasan, mengatakan bahwa Washington bersembunyi di balik bendera Arab Saudi dalam kampanye melawan Yaman karena takut akan bentrokan langsung.

“Tentara bayaran Amerika Serikat dan rezim Israel pada akhirnya akan menarik diri dari Yaman setelah menderita kekalahan memalukan,” tegas Houthi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *