Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Bersekongkol dengan Pemerintah Tersingkir Antek Saudi, AS Bangun Pangkalan Militer di Shabwah untuk Jarah Gas Yaman

Bersekongkol dengan Pemerintah Tersingkir Antek Saudi, AS Bangun Pangkalan Militer di Shabwah untuk Jarah Gas Yaman

POROS PERLAWANAN – Sumber-sumber di Pemerintahan Mansour Hadi pada Sabtu 5 Maret mengabarkan, AS berencana membangun sebuah pangkalan militer di selatan Yaman.

Dilaporkan Fars, situs Yaman News mengutip dari sumber-sumber tersebut bahwa Utusan AS di Yaman, Timothy Lenderking dan Staf Kedubes AS di Shabwah secara mendadak mengunjungi provinsi kaya minyak yang terletak di selatan Yaman itu.

Menurut sumber-sumber itu, kunjungan para pejabat AS ke Shabwah ini dalam rangka persiapan untuk membangun sebuah pangkalan militer di pelabuhan Balhaf. Mereka menyatakan, orang-orang AS dengan langkah ini berupaya mengeksploitasi gas Yaman secara aman melalui korporasi-korporasi Paman Sam.

Sumber-sumber di Pemerintahan tersingkir Yaman itu juga mengatakan, para pakar militer AS juga mendampingi Lenderking dalam lawatan tersebut untuk menentukan lokasi pembangunan pangkalan.

AS berupaya memperkuat kehadiran dan kekuasaannya di pesisir selatan Yaman. Pasukan AS telah ditempatkan di pangkalan-pangkalan bandara al-Rayyan di kota al-Mukalla dan bandara al-Ghaida di timur Yaman.

Sehubungan dengan ini, anggota Tim Negosiator Pemerintahan Sanaa, Abdulmalik al-Ajri baru-baru ini menyatakan, Mansour Hadi dan Pemerintahannya telah menyerahkan pulau dan pelabuhan Yaman kepada AS serta Israel, dan kini juga menyerahkan al-Mahrah kepada Inggris.

Menurut al-Ajri, kedatangan pasukan Inggris ke kota al-Ghaida di Provinsi al-Mahrah di timur Yaman adalah kelanjutan kebijakan penyerahan Yaman kepada penjajah asing.

“Pemerintah Saudi dan UEA menduduki Socatra dan al-Mahrah dengan dalih melawan Houthi, padahal kelompok Houthi berjarak sejauh 1.300 km dari dua kawasan ini,” kata al-Ajri.

Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman, Mahdi al-Masath menegaskan, para pemimpin antek Koalisi Saudi menjarah lebih dari 85 persen keuntungan minyak dan gas Yaman. Padahal penduduk di kawasan-kawasan selatan yang diduduki harus berjuang menghadapi berbagai musibah setiap harinya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *