Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Cemas Situasi Memburuk, Tentara Israel Minta Tel Aviv Tak Ladeni Hizbullah dan Hamas

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Kantor Intelijen Militer Tentara Israel dalam beberapa hari lalu memperingatkan para pengambil keputusan politik. Tentara Israel menyatakan bahwa saat ini Israel lebih dekat ke perang daripada perdamaian.

Menurut laporan Jerusalem Post, evaluasi intelijen menunjukkan bahwa setelah berakhirnya bulan Ramadan, situasi keamanan tidak akan mendingin dan bisa saja bergerak menuju perang.

Evaluasi tersebut merekomendasikan agar Israel menghindar dari membalas Hamas, Hizbullah, dan faksi-faksi pro-Iran di Suriah, supaya ketegangan terkait Masjid Aqsa mereda.

Laporan ini juga menunjukkan bahwa konfrontasi di Masjid Aqsa dan pelataran-pelatarannya telah meningkatkan kemurkaan terhadap Israel di dunia maya.

Musuh-musuh Israel disebut telah menyadari keluarnya AS dari Timteng dan paham bahwa Washington telah mengeluarkan pesawat-pesawat modern dari Kawasan serta menggantinya dengan pesawat-pesawat yang lebih lama.

Pergantian ini disebut telah berdampak negatif atas daya prevensi Israel.

Pekan lalu situs Axios memberitakan ketakutan Rezim Zionis untuk membalas Hizbullah. Dua pejabat Israel memberi tahu Axios bahwa demi mencegah meluasnya konfrontasi dengan Hizbullah, Tel Aviv hanya membatasi serangan-serangan di Gaza dan Lebanon terhadap basis-basis Hamas saja.

Para pejabat ini menyatakan dalam rapat Kabinet Keamanan yang berlangsung sehari sebelumnya, para menteri Israel berkesimpulan bahwa terseret ke dalam perang di Lebanon, yang berpotensi berubah menjadi konflik regional, sama sekali tidak menguntungkan Tel Aviv.

Pada Kamis sore pekan lalu, Israel digempur dengan puluhan roket dari arah selatan Lebanon. Axios melaporkan bahwa ini adalah konfrontasi paling serius antara Israel dan Lebanon sejak perang di tahun 2006.

Serangan roket ini dilancarkan menyusul serbuan Tentara Israel terhadap para jemaah di Masjid Aqsa.

Menanggapi serangan ini, Rezim Zionis melancarkan serangan udara ke Gaza. Hamas pun membalas dengan meluncurkan puluhan roket ke Tanah Pendudukan hanya dalam tempo beberapa detik saja.

Rezim Zionis juga melancarkan serangan langka ke sejumlah basis Hamas di selatan Lebanon.

Dalam perundingan Benyamin Netanyahu dengan Menteri Perang, Yoav Gallant sebelum rapat keamanan pada Kamis lalu, Tentara Israel dan Mossad mengajukan pandangan berbeda terkait kemungkinan balasan Hizbullah terhadap serangan udara ke Lebanon.

Barnea berpendapat bahwa Hizbullah mungkin akan membalas segala bentuk serangan udara Israel. Oleh karena itu, Direktur Mossad berkata bahwa selain menyerang Hamas, Israel juga harus menggempur basis-basis Hizbullah.

Namun Kepala Staf Umum Tentara Israel, Herzi Halevi berargumen bahwa akan lebih menguntungkan bagi Israel untuk tidak mengusik Hizbullah dan hanya memfokuskan perhatian kepada Hamas saja.

Sumber-sumber Axios melaporkan bahwa pada akhirnya pandangan Kepala Staf Umum Tentara Israel yang dipilih sebagai rekomendasi final dalam rapat tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *