Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

China Kecam Australia yang Latah Tiru AS dan Seenaknya Membeo Kambinghitamkan Beijing sebagai Biang Kerok Virus Corona

POROS PERLAWANAN – China mengecam Australia karena meniru Amerika Serikat yang terus berusaha mengambinghitamkan Beijing sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pandemi virus Corona.

Kedutaan Besar China di Canberra mengatakan, para pejabat Australia “membeo” Presiden AS Donald Trump dan pejabat tinggi Amerika lainnya dalam menyalahkan China atas pandemi tersebut.

“Sudah diketahui bahwa baru-baru ini beberapa orang di AS termasuk pejabat tinggi telah menyebarkan ‘informasi virus’ anti-China, dan hari-hari ini, beberapa politisi Australia ingin membeo apa yang telah dinyatakan oleh orang Amerika dan hanya begitu saja mengikuti mereka dalam melakukan serangan politik terhadap China”, bunyi sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kedutaan Besar China pada Selasa, 21 April malam, seperti dilansir Press TV.

Pada hari Rabu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengaku bahwa dirinya telah berbincang dengan Trump melalui panggilan telepon untuk meminta dukungan AS dalam rencananya melakukan penyelidikan internasional tentang virus Corona.

Morrison menuduh China gagal memperingatkan dunia akan risiko virus Corona secara tepat waktu dan transparan, yang mengakibatkan kerusakan ekonomi Australia.

Kantor Morrison juga mengatakan bahwa pihaknya telah membicarakan masalah ini dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dipercaya secara luas bahwa Trump, yang sedang berusaha terpilih kembali dalam pemilu yang akan diselenggarakan pada bulan November, berusaha menyalahkan Beijing untuk membelokkan perhatian publik dari kekurangannya sendiri dalam merespons pandemi.

Dalam hitungan minggu, AS telah menjadi negara yang paling terdampak oleh pandemi di dunia, sebagian besar akibat respons dari pemerintahan Trump yang tidak memadai.

Duta Besar China untuk AS mengatakan tuduhan bahwa China yang harus disalahkan atas pandemi itu “tidak berdasar” dan justru mengalihkan perhatian publik dari informasi ilmiah tentang virus tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *