Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

China Kecam Rencana AS Sulut dan Tularkan Tragedi Gaya Ukraina di Asia

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, China mengecam AS karena mencoba menghasut ketegangan regional seperti Ukraina di Indo-Pasifik, meminta mitranya dari Vietnam untuk bergabung dengan upaya Beijing dalam mempromosikan “perdamaian regional” demi menghadapi upaya permusuhan Amerika.

“Amerika Serikat telah mencoba untuk menciptakan ketegangan regional dan memprovokasi konfrontasi dengan masuk ke strategi Indo-Pasifik,” kata Menteri Luar Negeri China, Wang Yi selama percakapan telepon dengan Bui Thanh Son dari Vietnam seperti dikutip dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Beijing.

“Ini akan sangat merusak pembangunan damai yang diraih dengan susah payah di kawasan dan mengikis kerja sama regional yang telah menjadikan ASEAN sebagai intinya,” tegas Wang, merujuk pada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. “Kita tidak bisa membiarkan mentalitas Perang Dingin kembali ke wilayah dan tragedi Ukraina terulang di sekitar kita.”

Wang menyoroti pentingnya kontribusi yang dapat dibuat bersama oleh kedua negara menuju perdamaian regional, dengan mengatakan bahwa masalah Ukraina “sekali lagi membuat negara-negara Asia menyadari bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas sangat berharga dan terlibat dalam konfrontasi kelompok akan menyebabkan risiko tanpa akhir”.

Pernyataan itu muncul ketika AS dan sekutu Eropanya memberikan tekanan pada China atas penolakannya untuk menyebut operasi militer Rusia di Ukraina sebagai “perang”. Sebaliknya, Beijing lebih setuju dengan sebutan “masalah keamanan yang beralasan” yang disarankan Rusia dan menyalahkan Washington dan sekutunya dalam aliansi militer NATO atas konflik tersebut.

Vietnam juga bergabung dengan China dan lebih dari 30 negara lain untuk abstain dari pemungutan suara pada resolusi PBB yang mengutuk Rusia atas operasi militernya di Ukraina dan krisis kemanusiaan yang berkembang di sana, yang sebagian besar meningkat akibat transfer senjata besar-besaran ke negara itu oleh AS dan sekutu Eropanya.

Vietnam sedang dirayu oleh AS -yang telah berjanji untuk meningkatkan hubungannya dengan Hanoi dan negara lainnya di kawasan itu- sebagai bagian dari strategi Indo-Pasifik yang ditujukan untuk melawan China.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri, diplomat Vietnam juga menyambut baik peran China dalam memfasilitasi pembicaraan damai untuk mengakhiri konflik di Ukraina dan menunjuk pada posisi identik kedua negara dalam masalah tersebut.

Diplomat Beijing lebih lanjut menyerukan penandatanganan awal kode etik untuk Laut China Selatan, di mana China memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan sejumlah negara Asia Tenggara.

Dia juga menggarisbawahi bahwa situasi di Laut China Selatan “secara umum tetap stabil dengan upaya bersama China dan negara-negara ASEAN” dan menuduh “beberapa kekuatan di luar kawasan dengan motif tersembunyi” menginginkan situasi yang tidak stabil di jalur air strategis itu.

Wang, sementara itu, telah bertemu dengan rekan-rekannya dari negara-negara anggota ASEAN lainnya, termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Myanmar dalam beberapa pekan terakhir.

Dorongan diplomatik itu datang menjelang tur Asia Tenggara oleh Perdana Menteri Jepang (yang merupakan sekutu AS), Fumio Kishida akhir bulan ini.

Kishida diperkirakan akan mengunjungi Thailand, Indonesia dan Vietnam, dalam misi yang bertujuan untuk memperluas kerja sama Tokyo dengan Kiev dalam konflik Ukraina dan “visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka di tengah kebangkitan China”, lapor kantor berita Jepang Kyodo.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *