Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

CNN Bongkar Dusta Trump Soal Serangan Rudal Iran ke Ayn al-Asad

CNN Bongkar Dusta Trump Soal Serangan Rudal Iran ke Ayn al-Asad

POROS PERLAWANAN– “Tahukah kalian bahwa mereka (Iran) menelepon saya? Mereka berkata bahwa ‘kami akan menargetkan lokasi tertentu (Ayn al-Asad). Namun kami tidak ingin menyebutnya. Serangan (rudal) akan menargetkan bagian luarnya.’”

Ini adalah klaim baru mantan Presiden AS Donald Trump dalam wawancara terbarunya dengan kanal Fox News.

Diberitakan Fars, kanal CNN dalam segmen “Komparasi Fakta” membahas klaim-klaim Trump tersebut. Menurut CNN, Trump mengulang kembali klaim yang dibicarakannya berulang kali dalam bulan-bulan terakhir kampanye Pilpresnya.

Laporan CNN menyebutkan, Trump dalam wawancaranya mengeklaim bahwa dalam upaya membalas teror terhadap Jenderal Qassem Soleimani di tahun 2020, Iran “secara sengaja menahan diri dari menyerang pangkalan AS Ayn al-Asad.”

Trump berujar bahwa Republik Islam Iran berada di bawah kendalinya. Ia mengatakan,“Kami sudah tahu bahwa bagian dalam pangkalan (Ayn al-Asad) tidak akan diserang. Namun para pengamat luar negeri masih bingung bagaimana Iran kehilangan semua targetnya?”

Dengan pendahuluan ini, CNN menyatakan bahwa Trump berdusta soal rudal-rudal Iran tidak menghantam Ayn al-Asad. Sebab seperti yang dipaparkan Washington Post akhir tahun lalu di segmen Pencarian Fakta-nya, 11 rudal Iran menghantam Ayn al-Asad dalam sebuah serangan balas dendam.

Di sisi lain, foto-foto satelit mengkonfirmasi digempurnya Ayn al-Asad oleh rudal-rudal Iran. Pentagon dan inspeksi jurnalis CNN ke lokasi beberapa hari setelahnya juga membuktikan fakta ini.

Dalam kunjungan ke Ayn al-Asad saat itu, CNN melaporkan bahwa “10 dari 11 rudal mengenai basis AS di pangkalan udara di gurun luas Irak. Salah satu rudal mengenai tempat terpencil di arah Militer Irak.”

Menurut CNN, rudal-rudal Iran sukses menghancurkan situs-situs vital Militer AS dan merusak komplek Pasukan Khusus, 2 bunker, dan tempat tinggal operator drone AS.

Laporan-laporan menyebutkan, lebih dari 100 serdadu AS mengalami gegar otak akibat serangan Iran tersebut.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata AS saat itu, Mark Milley memberi tahu wartawan bahwa “Iran berniat membunuh para serdadu AS.”

CNN menyatakan, Trump sama sekali tidak memiliki bukti atas klaimnya bahwa Iran menghubunginya soal rencana serangan ke pangkalan AS.

Di masa itu, Washington Post melaporkan bahwa PM Irak saat itu menerima peringatan dari Iran bahwa Teheran akan membalas teror Jenderal Soleimani dan menargetkan Militer AS.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *