Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Demi Katrol Pamor Republik di Majelis Senat yang Kian Redup, Trump Desak Pompeo Angkat Kaki dari Kementerian Luar Negeri AS

Demi Katrol Pamor Republik di Majelis Senat yang Kian Redup, Trump Desak Pompeo Angkat Kaki dari Kementerian Luar Negeri AS

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Waght, Donald Trump baru-baru ini menyemangati Mike Pompeo untuk meninggalkan Kementerian Luar Negeri dan ikut bertarung dalam pemilihan Majelis Senat.

Meski demikian, menurut kutipan Washington Post dari sejumlah sumber, Pompeo menolak permintaan Presiden AS tersebut.

Dua pekan lalu, Trump telah membicarakan hal ini bersama Pompeo di Gedung Putih. Trump memberitahu Pompeo bahwa ia yakin Menlu AS tersebut bisa mempertahankan kursi (di Majelis Senat) untuk Partai Republik.

Trump memaksa Pompeo pindah ke Majelis Senat, di saat sejumlah prediksi menyebut bahwa Partai Republik akan kehilangan mayoritas suaranya di pemilu musim gugur mendatang. Bahkan satu kursi sekalipun di Senat untuk Pompeo (yang berasal dari Kansas) bisa memainkan peran kunci dalam permainan kekuasaan.

Seiring kian dekatnya pemilihan Majelis Senat, Trump secara rutin mendapat laporan negatif dari pemimpin mayoritas Senat, Mitch McConnell, dan para penasihat politik lainnya. Laporan-laporan itu berkisar tentang memburuknya cakrawala politik Republik di Senat AS.

Saat ini, Partai Republik menguasai 53 kursi di Senat, sedangkan Partai Demokrat memiliki 48 kursi.

Orang-orang Republik berpendapat, Pompeo akan meraih kemenangan jika mewakili partainya dalam pemilihan Senat di Kansas. Namun Pompeo sendiri menegaskan dia tak akan mengikuti pemilihan.

Pompeo sendiri adalah mantan senator. Sebelum menjabat sebagai Menlu AS di kabinet Trump, dia sempat menempati posisi Direktur CIA.

Tahun lalu, saat Senator Pat Roberts mengumumkan niatnya untuk mundur, McConnell sempat membujuk Pompeo agar bertarung di pemilihan anggota Senat, sehingga bisa menjaga mayoritas Republik di Majelis Senat.

Sebelum ini sempat beredar sejumlah kabar terkait pengunduran diri Pompeo, yang langsung dibantah para stafnya.

Sejak Trump menjadi Presiden AS, banyak pejabat yang dipecat atau terpaksa mengundurkan diri.

Meski demikian, Pompeo dianggap sebagai orang dekat Trump. Presiden AS sempat mengaku, dia pernah berdebat dengan semua orang di sekitarnya, kecuali Pompeo.

Sebagai pengikut Gereja Anglikan dan “penggemar perang,” Pompeo sukses mengambil hati Trump dengan menjalankan seluruh instruksinya. Dengan ini, ia bisa menjaga posisinya dan tidak mengulangi nasib Rex Tillerson.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *