Denmark Kecam Niat AS Perkuat Intervensi Militernya di Greenland dengan Dalih dan Kedok Investasi, sebagai Kelancangan Provokatif dan Penghinaan Kelewat Batas
POROS PERLAWANAN – Politisi Denmark mengecam tawaran Amerika Serikat untuk memberikan bantuan keuangan kepada Greenland (wilayah otonom Denmark) dalam upaya untuk meningkatkan kehadiran militer AS di wilayah Kutub Utara, Press TV melaporkan.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, pada Kamis, 23 April mengumumkan bahwa pihaknya telah mengalokasikan paket ekonomi sebesar $ 12,1 juta untuk Greenland, mengatakan ingin meningkatkan hubungan diplomatik dengan wilayah itu dan memperkuat kehadiran militer AS di seluruh Kutub Utara.
“Tujuan kami adalah menjadi mitra pilihan bagi negara-negara Kutub Utara,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, seperti dilansir Press TV.
Langkah ini dilakukan kurang dari setahun setelah Trump menyebabkan perselisihan dengan Denmark karena lancang menyatakan minatnya untuk membeli Greenland. “Pada dasarnya ini adalah kesepakatan real estat yang besar,” kata Trump pada Agustus tahun lalu.
Namun Denmark menolak tawaran itu.
Tawaran terbaru Trump untuk kehadiran negaranya yang lebih besar di Greenland sekali lagi membuat marah para pejabat di Greenland dan Denmark.
Amerika Serikat “jelas telah melewati batas,” kata Karsten Honge, anggota Komite Urusan Luar Negeri parlemen Denmark dari Partai Rakyat Sosialis pada Kamis malam.
Soren Espersen, anggota Komite dari partai oposisi, Partai Rakyat Denmark, menggambarkan tawaran Washington sebagai “penghinaan” bagi Greenland dan Denmark.
Ia juga menyebut bahwa investasi Washington di wilayah itu harus dilakukan tanpa syarat.
AS juga berencana untuk membuka konsulat di Ibu Kota Greenland, Nuuk tahun ini, untuk pertama kalinya sejak 1953.
Selain Karsten dan Soren, banyak politisi Denmark lain mengatakan bahwa langkah Washington untuk meningkatkan kehadirannya di Greenland adalah campur tangan yang “sangat provokatif”.
