Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Diminta Serius Tanggapi Tawaran Gencatan Senjata, Hamas Ajukan 3 Syarat

Diminta Serius Tanggapi Tawaran Gencatan Senjata, Hamas Ajukan 3 Syarat

POROS PERLAWANAN– Ketua Kantor Politik Hamas Ismail Haniyeh mengumumkan, faksinya dan faksi-faksi Perlawanan Palestina lainnya akan menyikapi serius kesepakatan mana pun, asal mengandung 3 unsur: penghentian agresi, penarikan mundur pasukan Israel sepenuhnya dari Gaza, dan pertukaran tawanan.

“Hamas tengah memanajemen perundingan dengan pandangan ini, yang menjelaskan tekad bangsa dan Perlawanan Palestina,” kata Haniyeh, al-Alam melaporkan.

Ia menyinggung didirikannya kemah-kemah oleh para pemukim Zionis di Quds dan mengatakan,”Sifat keras kepala orang-orang Zionis di Quds menunjukkan bahwa kota suci ini adalah pusat ketegangan dan konfrontasi.”

“Bangsa Palestina tidak akan berhenti berjuang sampai hengkangnya Rezim Pendudukan dari tanah mereka dan didirikannya negara merdeka Palestina dengan Quds sebagai Ibu Kotanya.”

Dua hari lalu, Hamas dalam statemennya menyatakan bahwa Israel tidak memiliki tekad politik untuk berunding dan mencapai kesepakatan. “Kami hanya menyetujui kesepakatan yang mencakup gencatan senjata permanen, hengkangnya Israel dari Gaza, dan kepulangan para pengungsi,” tandas Hamas.

Menurut Hamas, proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Joe Biden tidak berbeda jauh dengan proposal yang sebelumnya sudah disetujui Hamas.

“Kami memandang positif tawaran Biden. Kami sedang dalam tahap mengkajinya. Kami akan segera menanggapinya,” kata Hamas.

Sebelum ini, salah satu petinggi Hamas, Ghazi Hamad menegaskan bahwa bola ada di lapangan Rezim Zionis.

“Kini bola ada di lapangan Israel, bukan di lapangan Hamas. Kami tidak punya tawaran baru untuk bisa kami terima atau tolak,” kata Hamad.

“Netanyahu merasa terjebak di tengah lumpur Gaza. Rentetan kekalahannya tidak akan berhenti. Dia meyakini bahwa berakhirnya perang akan menyebabkan kekuasaannya digulingkan atau ia dipenjara,” kata Hamad kepada al-Mayadeen.

“Sikap kami jelas. Sedangkan Rezim Pendudukan masih memikirkan hari pascaperang dan berada dalam kebingungan.”

“Ada perdebatan dan perselisihan di dalam Kabinet Israel soal tawaran gencatan senjata. Situasi kian sulit bagi mereka. Perubahan-perubahan di Kawasan tidak menguntungkan AS dan Rezim Pendudukan,” tegasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *