Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Haaretz Dongkol atas Ungkapan ‘Musim Semi Ibrani’: Kami Kecam Analisis Soal Kehancuran Israel

Haaretz Dongkol atas Ungkapan ‘Musim Semi Ibrani’: Kami Kecam Analisis Soal Kehancuran Israel

POROS PERLAWANAN – Harian Zionis, Haaretz, mengkritik opini media-media Arab, terutama Mesir, terkait gelombang demo di Tanah Pendudukan. Menurut Haaretz, penggunaan frasa “Musim Semi Ibrani” dalam peliputan kabar krisis domestik Rezim Zionis adalah semacam syok.

Dikutip Fars dari Russia Today, Haaretz menulis bahwa media-media Mesir mendeskripsikan apa yang sedang terjadi di Tanah Pendudukan sebagai “kondisi darurat”.

“Sekelompok wartawan Mesir dalam grup-grup WA mereka membandingkan gelombang unjuk rasa terbaru di Tel Aviv dengan peristiwa-peristiwa di Tahrir Square Kairo tahun 2011”, tulis Haaretz.

Setelah meningkatnya protes warga Israel kepada Kabinet Benyamin Netanyahu, para netizen Arab memviralkan tagar #MusimSemiIbrani di media-media sosial. Haaretz pun mengecam sejumlah media yang menyebut perkembangan terbaru di Tel Aviv sebagai “akhir riwayat Israel”.

Pada Senin, mantan PM Israel, Naftali Bennett merilis sebuah pesan audio dan meminta Netanyahu untuk menghentikan pengesahan reformasi sistem peradilan Israel. Ia mengakui bahwa “Israel tengah berada di titik eksistensi paling berbahayanya sejak masa Perang Oktober melawan Mesir di tahun 1973”.

Netanyahu pada Senin malam menyatakan akan menghentikan rencana kontroversial reformasi sistem peradilan Israel.

“Saya memutuskan untuk menghentikan proyek perubahan sistem peradilan dan memberi kesempatan untuk berdialog,” ujar Netanyahu.

“Ada sedikit kelompok yang siap menggunakan kekerasan dan menuntut para serdadu keluar dari Militer. Israel tanpa Militer tidak bisa bertahan,” imbuhnya.

Meski demikian, para pemimpin unjuk rasa di Tanah Pendudukan tidak merasa cukup dengan melunaknya sikap Netanyahu. Mereka tetap menyeru para pengunjuk rasa untuk melanjutkan perlawanan di jalanan dan tidak menyerah begitu saja. Mereka menyatakan tidak percaya kepada ucapan Netanyahu dan bersikeras untuk tetap turun di jalanan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *