Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hamas Bantah Berita AFP Soal Penyebab Mandeknya Perundingan Gencatan Senjata

Hamas Bantah Berita AFP Soal Penyebab Mandeknya Perundingan Gencatan Senjata

POROS PERLAWANAN– Seorang petinggi senior Hamas Izzat al-Rashaq menepis kabar yang dipublikasikan kantor berita AFP. AFP mengeklaim, Hamas telah menghentikan proses perundingan gencatan senjata “sebagai respons atas kejahatan yang dilakukan Israel di kawasan al-Mawasi di barat Khan Younis.”

Dilansir Fars, al-Rashaq menyatakan bahwa perundingan ini sudah berhenti beberapa hari lalu, yang disebabkan kebijakan buang-buang waktu dan penentuan syarat-syarat tambahan di luar koridor proposal gencatan senjata yang diajukan sebelum ini.

Menurut al-Rashaq, salah satu tujuan peningkatan agresi Israel terhadap warga Palestina oleh Netanyahu dan Kabinetnya adalah mencegah terwujudnya kesepakatan yang akan mengakhiri agresi. Ini adalah fakta yang diketahui semua pihak, tandasnya.

Dalam wawancara dengan al-Arabi, sejumlah sumber mengabarkan bahwa putaran baru perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel akan berlangsung pekan ini di Doha.

Menurut sumber-sumber tersebut, tanggal pasti dimulainya perundingan, juga level para perunding, masih belum diketahui.

Sebelum ini, analis terkemuka Arab Abdel Bari Atwan sudah menyatakan kesangsiannya terhadap proses perundingan gencatan senjata Hamas-Israel.

“Sejak hari pertama perundingan gencatan senjata di Gaza, sudah jelas bagi saya bahwa ini adalah sebuah jebakan. Tujuannya adalah mengulur-ulur waktu serta memata-matai markas Perlawanan dan para Komandannya, juga menemukan jalan rahasia untuk mengakses tempat disembunyikannya para tawanan Zionis”, tulis Atwan di Rai al-Youm.

“Para mediator Arab di Kairo dan Doha digunakan sebagai alat tekan untuk mengintimidasi para Komandan Brigade al-Qassam (sayap militer Hamas) dan Brigade al-Quds (sayap militer Jihad Islam) serta faksi-faksi Perlawanan lainnya”.

“Gencatan senjata tidak penting bagi Benyamin Netanyahu. Dia tidak ingin angkat kaki dari Gaza. Pembebasan para tawanan juga bukan hal urgen bagi Netanyahu. Dia tidak pernah meneteskan setitik air mata pun untuk para tawanan yang tewas ditembak para serdadu Zionis sendiri. PM Israel menggunakan segala sarana pembantaian dan genosida terhadap warga Gaza dan faksi-faksi Perlawanan. Dia berniat menduduki kawasan itu sepenuhnya setelah memindahkan paksa 2 juta warganya serta menguasai sumber alam, cadangan gas, posisi strategis, dan sektor pariwisata Gaza,” tandas Atwan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *