Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hamas: Cepat atau Lambat, Israel Pasti akan ‘Bayar Harga’ yang Diminta Poros Perlawanan

Hamas: Cepat atau Lambat, Israel Pasti akan 'Bayar Harga' yang Diminta Poros Perlawanan

POROS PERLAWANAN – Anggota Kantor Politik Hamas, Zahir Jabbarin menyatakan kelompoknya telah menyerahkan peta jalan transparan terkait pertukaran tawanan dengan Israel kepada para mediator. Menurutnya, saat ini “bola ada di lapangan Rezim Zionis”.

Menurut Jabbarin, pimpinan Hamas sudah bertahun-tahun mengurus masalah tawanan. Sayap militer Hamas juga memberikan perhatian khusus terhadap berkas tawanan. Sebab itu, isu tawanan selalu memuncaki prioritas Hamas dalam tiap agenda rapat.

Ia menambahkan, prioritas Hamas dalam pembebasan para tawanan Palestina adalah mereka yang dijatuhi hukuman berat oleh Tel Aviv. Menurutnya, Hamas juga tak akan mundur soal pembebasan para tawanan yang telah ditahan selama lebih dari 40 tahun.

“Rezim Zionis tidak transparan dalam niatnya. Kadang ia maju satu dua langkah, kemudian mundur tiga langkah. Israel berusaha mendapatkan informasi tentang para serdadunya di Gaza tanpa memberikan sebuah bayaran,” tandasnya seperti diberitakan Fars.

“Kami memiliki sebuah peta jalan yang telah diserahkan kepada para mediator, yang telah berbicara dengan Hamas soal masalah ini. Kini bola ada di lapangan Israel. Jika Rezim Penjajah ingin memulangkan para serdadunya dan menjalankan pertukaran tawanan, semua tahu apa yang diinginkan Poros Perlawanan. Musuh harus memenuhi semua syarat-syarat kami,” kata Jabbarin.

“Para penjajah bersikap lamban dalam masalah pertukaran tawanan. Mereka tak ingin para serdadu Israel kembali dari Gaza, juga enggan untuk membayar harga pembebasan mereka. Hal yang menghalangi pelaksanaan kesepakatan ini adalah keragu-raguan Musuh Zionis, juga ketidaksiapan mereka untuk mengambil keputusan. Namun cepat atau lambat, Israel pasti akan membayar harga yang diminta Poros Perlawanan,” lanjutnya.

Ia menyatakan, Hamas berkomitmen untuk memprioritaskan pembebasan 6 tahanan Palestina yang sempat kabur dari Penjara Gilboa.

Jabbarin menegaskan, pertukaran tawanan harus dilaksanakan tanpa memandang dakwaan, kecenderungan politik, asal muasal, atau vonis yang dijatuhkan atas mereka.

Setelah para tahanan ditukarkan, kata Jabbarin, mereka juga tidak boleh ditangkap kembali. Ia menandaskan, kesepakatan pertukaran tawanan mendatang harus sama seperti pertukaran 1.000 tawanan Palestina dengan Gilad Shalit pada tahun 2011 silam.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *