Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Hizbullah Imbau Negara-negara Arab Ambil Pelajaran dari Krisis Ukraina

Hizbullah Imbau Negara-negara Arab Ambil Pelajaran dari Krisis Ukraina

POROS PERLAWANAN – Anggota Dewan Pusat Hizbullah, Syekh Nabil Qawuq menyinggung kemenangan dan kesuksesan yang diraih Poros Perlawanan. Di saat bersamaan, ia juga menyebut perkembangan di Ukraina sebagai sebuah pelajaran bagi negara-negara Arab yang mengikuti tren normalisasi dengan Israel.

“Poros Perlawanan saat ini mampu meningkatkan kekuatan militernya, baik dari sisi kuantitas atau kualitas, sehingga sekarang berada dalam posisi terkuatnya. Drone ‘Hassan’ adalah sebuah keajaiban di saat Poros Perlawanan tidak bermaksud membuat musuh tercengang. Jadi, bayangkan apa yang terjadi jika Perlawanan di masa-masa keajaiban ingin memamerkan kekuatannya,” kata Qawuq, dikutip Fars dari al-Jadeed.

“Hingga kini, Musuh Zionis menyadari bahwa Hizbullah adalah ancaman terbesar untuk Rezim Penjajah di Kawasan. Satu drone Hassan dengan satu kali terbang di atas utara Palestina mampu menyeret mundur Tel Aviv hingga 10 tahun ke belakang.”

Terkait perkembangan dan krisis Ukraina, ia mengatakan, ”Anasir AS di Lebanon perlu mengambil pelajaran dari apa yang terjadi untuk Ukraina. AS mendorong para sekutunya untuk terlibat konflik, namun setelah terperangkap, ia akan meninggalkan mereka sendirian.”

“Nasihat terbaik kami kepada anasir ini sebelum berlangsungnya Pemilu adalah jangan dengarkan bujukan-bujukan Setan Besar ini (AS). Sebab tugas nasional kita dalam Pemilu mendatang adalah memprioritaskan pembebasan Lebanon dari belenggu kontrol AS dan saran-saran Saudi. Kita harus berusaha untuk menggagalkan kekacauan-kekacauan yang ditimbulkan anasir AS di Kedubes-kedubes,” imbuh Qawuq.

“Kami percaya bahwa dalam Pemilu mendatang, kita akan melihat kembali dukungan luas dan pesan gamblang rakyat dalam memperbarui kesetiaan kepada Wilayah dan Perlawanan. Hendaknya anasir Kedubes-kedubes Barat dan negara-negara Arab, yang bergabung dalam tren normalisasi dengan Israel, mengambil pelajaran dari nasib Presiden Ukraina dan perkembangan negara itu,” tandasnya.

Sebelum ini, Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Hashim Shafiuddin menyebut bahwa memercayai Washington adalah sebuah kekeliruan. Shafiuddin berkata, Ukraina adalah contoh lain dari kebiasaan AS untuk melanggar janji dan meninggalkan sekutu mereka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *