Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

Hong Kong Kutuk Campur Tangan dan Provokasi AS dalam Urusan Internal dengan Menghasut Ekstremis dan Mengumbar Laporan Buatan yang Sesat Fakta

POROS PERLAWANAN – Kantor Komisaris Kementerian Luar Negeri Tiongkok di Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong (HKSAR) pada hari Minggu mengeluarkan pernyataan yang mengecam sebuah laporan yang diterbitkan oleh Institut Demokrasi Nasional AS untuk Urusan Internasional (NDI), menyebut bahwa laporan tersebut sesat fakta dan terlalu jauh ikut campur dalam urusan Hong Kong.

Seorang Juru Bicara Kantor Komisaris Kemenlu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa laporan itu menutup-nutupi fakta soal kekerasan ekstremis yang terjadi selama kerusuhan sosial berbulan-bulan di Hong Kong dan menumpahkan tuduhan pada polisi Hong Kong yang menegakkan hukum.

“Laporan itu memuliakan tindakan kriminal dari oposisi dan ekstremis sebagai ‘perjuangan untuk demokratisasi’ dan tidak menyebutkan apa pun tentang kerusakan parah pada hukum, ketertiban dan prinsip ‘Satu Negara, Dua Sistem’,” kata Juru Bicara seperti dilansir CGTN.

“Laporan itu juga mencoreng upaya Pemerintah Pusat Tiongkok dan Pemerintah HKSAR untuk menegakkan aturan hukum dan prinsip ‘Satu Negara, Dua Sistem’,” tambahnya.

Juru Bicara juga mengecam NDI karena menghasut negara-negara lain untuk menjatuhkan sanksi terhadap Hong Kong. Ia menekankan bahwa NDI tidak memiliki kredibilitas sama sekali dan terkenal kerap melakukan penyesatan fakta dan menunjuk pada urusan internal negara dan wilayah lain dengan dalih “demokrasi” dan “hak asasi manusia.”

“NDI bahkan menghasut negara-negara lain untuk bersama-sama ikut campur dalam urusan Hong Kong dan menjatuhkan sanksi pada kawasan itu melalui cara-cara yang mereka sebut sebagai ‘Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong’,” tegasnya.

Juru Bicara juga menyebut bahwa AS telah sejak lama berkolusi dengan para pengacau anti-China untuk ikut campur dalam urusan Hong Kong dan melakukan provokasi yang membuat masyarakat terjerumus dalam kekacauan.

“Sudah seharusnya mereka dikutuk oleh semua orang China, termasuk rekan kami di Hong Kong, dan (mereka) pasti akan membayar harganya untuk apa yang telah mereka lakukan,” tutup Juru Bicara itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *