Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

HRW: Serangan Ilegal Israel ke 4 Apartemen Besar di Gaza Termasuk Kejahatan Perang

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Human Rights Watch (HRW) mengumumkan bahwa serangan udara Rezim Zionis ke Gaza Mei lalu adalah pelanggaran hukum dan bisa dipandang sebagai kejahatan perang. Serangan udara tersebut menargetkan 4 apartemen besar dan menghancurkannya.

“Serangan-serangan Israel ke apartemen-apartemen Gaza juga telah merusak bangunan-bangunan di dekatnya, menelantarkan puluhan keluarga, dan menutup puluhan perusahaan yang menjadi sumber nafkah banyak orang,” kutip Russia Today dari HRW.

“Otoritas Israel menjustifikasi serangan ke apartemen Hanadi, al-Jawharah, al-Shorouq, dan al-Jalaa di Gaza dengan mengklaim bahwa gedung-gedung itu digunakan untuk tujuan militer. Namun mereka tidak memberikan bukti sama sekali atas klaim tersebut,” tandas HRW.

Periset Divisi Krisis dan Konflik HRW, Richard Weir mengatakan, ”Serangan ilegal Israel ke 4 apartemen di Gaza telah menyebabkan kerusakan hebat dan permanen terhadap banyak warga Palestina; orang-orang yang hidup dari berbagai lapangan kerja di apartemen-apartemen itu.”

Dia mendesak Rezim Zionis untuk menunjukkan bukti-bukti, jika memang ada, sehingga mendorong Tel Aviv menyerang 4 apartemen tersebut.

Sementara itu, Israel dikabarkan telah memulai pembangunan tembok pengaman kedua di perbatasan dengan Jalur Gaza, menyusul kegagalannya dalam menghadapi unjuk rasa warga Palestina di kawasan itu.

Sumber-sumber Israel melaporkan, tim insinyur dan buldoser-buldoser Rezim Zionis pada Senin 23 Agustus kemarin telah membuat sejumlah perubahan di tembok pengaman Jalur Gaza. Tujuannya adalah menciptakan penghalang yang menyulitkan warga Palestina melintasi perbatasan.

Situs Walla melaporkan, setelah seorang serdadu Israel terluka di perbatasan Gaza, diputuskan bahwa para penembak jitu diizinkan untuk menembak ke arah warga Palestina dari jarak yang lebih jauh. Sebelum ini, mereka hanya boleh melepaskan tembakan ke arah warga Palestina yang mendekati serdadu Israel.

Menurut Rai al-Youm, Tentara Israel tengah mengkaji peluang kembali ke kondisi lalu dan menjauhkan para serdadunya hingga jarak puluhan atau ratusan meter dari tembok pengaman, sehingga bisa mengurangi risiko tertembaknya para serdadu itu.

Penyelidikan yang dilakukan Penjaga Perbatasan menunjukkan, para pendemo Palestina dua atau tiga kali berusaha merebut senjata dari tangan serdadu Israel.

Pada Sabtu 21 Agustus lalu, dalam unjuk rasa peringatan dibakarnya Masjid Aqsa, seorang penembak jitu Israel terluka oleh sebuah tembakan peluru di perbatasan timur Gaza.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *