Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Imbas Teror Pager, Apakah Perang Bakal Beralih dari Gaza ke Lebanon?

Imbas Teror Pager, Apakah Perang Bakal Beralih dari Gaza ke Lebanon?

POROS PERLAWANAN– Setelah terjadinya serangan siber Israel yang menyebabkan perangkat pager di Lebanon meledak, harian Yedioth Ahronoth mengabarkan Kepala Dewan Galilea Barat meminta warga agar berada di dekat tempat-tempat perlindungan.

Dilansir ISNA, ledakan pager pada Selasa kemarin menewaskan sejumlah warga dan melukai ribuan lainnya. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menganggap Israel sebagai dalang peristiwa tersebut.

Situs Ibrani “Israel Tanpa Sensor” melaporkan bahwa setelah kejadian kemarin, Wali Kota Tel Aviv telah membuka tempat-tempat perlindungan publik untuk para pemukim.

Menurut harian Israel Hayom, Komando Utara Israel, Badan Intelijen, dan Militer Israel dalam kondisi siaga maksimum. Front Domestik Militer juga menambah penempatan pasukan di kawasan Haifa di utara Tanah Pendudukan. Para pejabat Haifa diminta untuk bersiaga menghadapi kemungkinan konfrontasi dengan Lebanon. Warga Haifa juga diminta untuk bersiap mendonorkan darah.

Mengutip dari sebuah sumber keamanan Israel, situs Walla melaporkan,”Ketegangan dengan Hizbullah sangat tinggi. Kondisi sudah mendekati bibir jurang. Mungkin semua orang Israel akan segera berada di tempat-tempat perlindungan. Jika perang dimulai pada musim dingin, mungkin Tel Aviv akan kalah. Sebab itu, Militer ingin memulai perang saat ini. Netanyahu sadar tidak bisa bersabar lebih lama lagi di hadapan Hizbullah. Sebab itu, ia mengancam Gallant yang menentang perang. Gallant sekarang sudah sejalan dengan Netanyahu dan bersiap untuk menyerang Hizbullah.”

Kanal 14 Israel menilai, ada kemungkinan Tel Aviv akan mengumumkan front utara sebagai front utama perang menggantikan Gaza.

Ketakutan akan serangan balasan Hizbullah semakin meningkat di Tanah Pendudukan. Usai peristiwa ledakan pager, mata uang Israel Shekel merosot ke titik terendah dalam 5 pekan terakhir. Satu Dolar AS kini setara dengan 3, 80 Shekel.

Sejumlah maskapai penerbangan beberapa negara, seperti Prancis dan Jerman, juga telah membatalkan penerbangan ke Tel Aviv.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *