Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Iran Kutuk Serangan Berulang Israel ke Suriah ‘Manifestasi Tujuan Rezim Pendudukan Picu Krisis di Kawasan’

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk serangan berulang Israel ke Suriah, mengatakan bahwa rezim Tel Aviv memang tidak menghendaki stabilitas di Timur Tengah.

Pada Rabu 29 Desember, Jubir Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengecam serangan berulang Israel di wilayah Suriah, terutama serangan pada Selasa yang menargetkan pelabuhan Latakia, pintu gerbang terbesar untuk makanan dan obat-obatan.

“Sekitar 3:21 (0521 GMT), musuh Israel melakukan agresi udara dengan beberapa rudal dari arah Mediterania… menargetkan halaman kontainer di pelabuhan Latakia,” SANA mengutip sumber militer mengatakan pada Selasa 28 Desember.

Serangan itu menyebabkan “kerusakan material yang signifikan,” menurut SANA.

Itu adalah serangan kedua yang menargetkan pelabuhan bulan ini.

“Sementara itu adalah tindakan agresi terhadap negara anggota PBB dan pelanggaran kedaulatan negara,” Khatibzadeh mengatakan, serangan Israel terbaru adalah “manifestasi yang jelas dari tujuan rezim untuk memicu krisis dan menimbulkan kekacauan di Kawasan dan itu juga merupakan tindakan yang tidak manusiawi dan tidak bermoral”.

“Para pemimpin rezim ini -yang tidak menoleransi stabilitas, keamanan dan ketenangan Kawasan, dan telah mendefinisikan keamanan mereka dalam hal [membangkitkan] ketidakamanan dan ketidakstabilan di Kawasan ini- telah melanggar dan mengejek hukum, aturan, dan peraturan internasional dengan melakukan serangan berulang-ulang di wilayah Suriah dengan dalih palsu dan tidak berdasar,” katanya.

Dia juga menekankan hak Suriah untuk membela diri terhadap “tindakan agresor”, mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan terulangnya serangan seperti itu, katanya, yang membahayakan perdamaian dan keamanan regional.

Suriah dan rezim Israel secara teknis berperang karena pendudukan Israel tahun 1967-sekarang di Dataran Tinggi Golan negara Arab.

Rezim Israel mempertahankan kehadiran militer yang signifikan di wilayah itu, yang digunakannya sebagai landasan peluncuran untuk serangannya di tanah Suriah.

Serangan mulai tumbuh secara signifikan dalam skala dan frekuensi setelah 2011, ketika Suriah menemukan dirinya dalam cengkeraman militansi dan terorisme asing yang merajalela.

Tel Aviv mengklaim bahwa serangannya menargetkan dugaan pasokan yang menuju Gerakan Poros Perlawanan Hizbullah Lebanon. Namun, pada kesempatan yang tak terhitung jumlahnya, serangan itu menargetkan bala bantuan milik militer Suriah dan sekutunya.

Rezim Zionis juga telah berulang kali memfasilitasi teroris Takfiri yang melarikan diri dari operasi pertahanan sekutu dengan perjalanan yang aman dan perawatan medis.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *