Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Iran: Saat ini Hanya Israel Satu-satunya Rezim yang Apartheid, Rasis, dan Ekspansionis di Dunia

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan bahwa rezim Israel saat ini adalah satu-satunya rezim apartheid di dunia, yang terus melakukan tindakan genosida dan kejahatan lainnya.

Duta Besar Iran, Majid Takht-Ravanchi membuat catatan tersebut dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kepada Majelis Umum PBB pada Kamis 20 Januari.

Diplomat senior Iran itu mengatakan dalam pernyataannya bahwa PBB telah mengutuk imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, apartheid, dan rasisme, termasuk Zionisme, dalam segala bentuknya melalui sejumlah resolusi dan keputusannya, termasuk dalam Resolusi Majelis Umum PBB 34 /103 yang diadopsi pada 14 Desember 1979 dan juga dalam resolusi 3151 (XXVIII) pada 14 Desember 1973.

Selanjutnya, Deklarasi dan Strategi Politik untuk Memperkuat Perdamaian dan Keamanan Internasional dan untuk Mengintensifkan Solidaritas dan Saling Membantu di antara Negara-negara Non-Blok yang diadopsi pada 30 Agustus 1975 telah “mengutuk keras Zionisme sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan dunia dan menyerukan semua negara untuk menentang ideologi rasis dan imperialis ini,” kata pernyataan itu.

Pernyataan itu menambahkan, “Meskipun seruan luar biasa oleh komunitas internasional ini, rezim Israel tetap menjadi satu-satunya rezim apartheid di dunia, dengan ideologi, kebijakan, dan praktik rasis dan ekspansionis.”

“Rezim itu secara rutin berusaha untuk mengeksploitasi penderitaan orang-orang Yahudi di masa lalu sebagai kedok kejahatan yang telah dilakukan selama tujuh dekade terakhir terhadap negara-negara regional, termasuk semua tetangganya tanpa kecuali,” kata Duta Besar Iran.

“Sejauh ini, (Israel) telah melakukan keempat kejahatan internasional inti, dan dalam beberapa kesempatan, mereka melakukannya secara bersamaan. Kejahatan brutalnya terhadap Palestina, termasuk pembantaian, pembunuhan, pembersihan etnis, hukuman kolektif, blokade tidak manusiawi, pembongkaran rumah, dan pengusiran paksa,” kata diplomat Iran itu.

Duta Besar Iran menyatakan bahwa “pendudukan Palestina dan sebagian Suriah dan Libanon serta pelanggaran sistematis yang terus berlanjut terhadap hak asasi manusia Palestina, termasuk hak yang melekat pada penentuan nasib sendiri dan untuk mendirikan negara merdeka mereka dengan al-Quds al-Sharif sebagai Ibu Kotanya merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak dapat dibenarkan sama sekali.”

“Masyarakat internasional harus mengambil tindakan tegas terhadap kejahatan keji rezim itu dan tidak membiarkan rezim oportunistik ini mengejar tujuan tidak sahnya dengan memanipulasi sentimen kemanusiaan,” tegas Duta Besar Iran.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *