Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Iran Sukses Gunakan Teknologi Nuklir untuk Penyulingan Air

Iran Sukses Gunakan Teknologi Nuklir untuk Penyulingan Air

POROS PERLAWANAN – Saat mengunjungi fasilitas nuklir Bushehr pada Jumat 8 Oktober lalu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan bahwa Teheran tidak akan menyimpang dari kebijakannya dalam menggunakan energi nuklir untuk tujuan damai.

Raisi lalu meminta dari awak fasilitas nuklir Bushehr untuk meningkatkan produksi listriknya hingga 3 kali lipat. Ia meminta agar mereka melakukan penyulingan air untuk mengatasi kelangkaan air minum di Bushehr.

Pesan dari Presiden Iran adalah penegasan bahwa Teheran hanya menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai, melayani umat manusia, dan memperbaiki kehidupan rakyat. Raisi menekankan bahwa Iran tak bakal mundur dari hak sahnya ini.

Proyek yang disinggung Raisi adalah sebuah kemajuan dalam produksi listrik dan penyulingan serta penyediaan air minum dengan biaya murah.

Penyulingan air melalui fasilitas-fasilitas nuklir sudah dilakukan oleh banyak negara di dunia, seperti Jepang, selama bertahun-tahun. Apalagi seperlima penduduk dunia secara kontinu masih belum bisa mendapatkan akses ke air minum yang sehat.

Dari sisi teknis, penyulingan air adalah proses untuk menghilangkan kelebihan garam dari air, sehingga air itu bisa dikonsumsi atau digunakan untuk pertanian.

Terkait proses penghilangan kadar garam dengan cara menguapkannya, ada dua jenis penyulingan air. Salah satunya adalah penyulingan menggunakan bahan bakar fosil, dan yang lain dengan menggunakan panas yang dihasilkan reaktor nuklir.

Berdasarkan laporan para pakar, biaya penyulingan air di fasilitas-fasilitas nuklir jauh lebih murah daripada penyulingan air di laboratorium-laboratorium yang mengandalkan bahan bakar fosil.

Reaktor nuklir, yang memproduksi listrik, secara alami menghasilkan panas yang sangat tinggi. Panas ini bisa dimanfaatkan untuk menguapkan air laut dalam proyek penyulingan. Inilah yang dilakukan fasilitas nuklir Bushehr sesuai permintaan Raisi.

Jepang juga menggunakan teknologi ini. Ada sekitar 8 reaktor nuklir di Jepang yang membantu penyediaan air minum dengan cara menghilangkan kadar garam dari air laut.

Inilah yang dikehendaki Iran dari energi nuklirnya dan dinyatakan sebagai hak legalnya. Ini adalah salah satu bentuk nyata penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.

Semua isu miring yang disebar terkait program nuklir Iran tidak lain hanya upaya untuk menghalangi kemajuan ilmu dan teknologi Negeri Mullah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *