Loading

Ketik untuk mencari

Iran

IRGC: Saat Konspirasi Musuh Terbukti Kalah Total di Semua Arena, Tak Ada Lagi Tempat Aman bagi Mereka

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Komandan Utama Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan bahwa tidak ada wilayah yang aman bagi musuh, karena “mereka telah dikalahkan dalam semua konspirasi mereka dan telah dibuat tak berdaya, lelah, dan kecewa”.

Mayor Jenderal Hossein Salami membuat pernyataan itu saat berpidato dalam sebuah upacara di Teheran pada Minggu malam, dengan mengatakan, “Kami menang hari ini dan inilah yang dikatakan fakta di lapangan.”

“Hari ini, pedang umat Islam untuk melawan musuh telah dihunus, dan [oleh karena itu], tidak ada wilayah yang aman bagi musuh,” kata Salami.

Dia juga mengatakan bahwa serangan rudal Iran terhadap pangkalan militer AS di Irak sebagai pembalasan atas pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds IRGC, adalah “tamparan di wajah” AS, yang melihat dirinya sebagai kaisar dunia.

“Wajah siapa yang tertampar?” dia bertanya, secara retoris. “Itu adalah tamparan menyengat di wajah Amerika Serikat, yang menganggap dirinya sebagai kaisar dunia dan tidak berhenti membuat ancaman balas dendam.”

Jenderal Salami lebih lanjut mengatakan bahwa tidak seperti Amerika, “kami tidak membunuh seorang Komandan yang tidak bersenjata, yang memerangi terorisme di seluruh dunia Muslim dan telah melakukan perjalanan ke Irak atas undangan resmi, dengan pesawat tak berawak dan di tengah malam.”

Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Kontra-terorisme Iran yang terkenal di dunia, bersama dengan Abu Mahdi al-Muhandis, Komandan Kedua Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, dan rekan-rekan mereka tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS yang disahkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.

Dua hari setelah serangan itu, anggota parlemen Irak menyetujui RUU yang mengharuskan Pemerintah untuk mengakhiri kehadiran semua pasukan militer asing yang dipimpin oleh AS di negara itu.

Kedua Komandan tersebut sangat dihormati di Timur Tengah karena peran kunci mereka dalam memerangi kelompok teroris Takfiri ISIS di Kawasan, khususnya di Irak dan Suriah.

Pada 8 Januari 2020, IRGC menargetkan pangkalan Ain al-Asad yang dikelola AS di provinsi Anbar, Irak barat dengan meluncurkan tembakan rudal sebagai pembalasan.

Menurut Pentagon, lebih dari 100 pasukan Amerika yang bermarkas di Ain al-Asad menderita “cedera otak traumatis” akibat serangan balasan tersebut.

Iran menggambarkan serangan rudal terhadap Ain al-Assad sebagai “tamparan pertama”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *