Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Israel Rekrut Jurnalis Lebanon untuk Sudutkan Hizbullah dan Iran

Israel Rekrut Jurnalis Lebanon untuk Sudutkan Hizbullah dan Iran

POROS PERLAWANAN – Muhammad Syuaib adalah seorang jurnalis Lebanon yang ditangkap akhir Januari lalu, lantaran memiliki hubungan dengan Israel dan bekerja sebagai mata-mata untuk Tel Aviv.

Dilansir Fars, stasiun televisi al-Manar mengutip dari sumber-sumber keamanan terkait sejumlah detail aktivitas spionase yang dilakukan Syuaib untuk Rezim Zionis. Menurut al-Manar, Syuaib ini pernah bekerja di beberapa situs berita, kanal al-Jaras, dan situs Lebanon24.

Sumber-sumber keamanan mengabarkan, Syuaib melihat sebuah iklan tawaran pekerjaan dari sebuah perusahaan asing di internet dan kemudian menghubungi mereka. Perusahaan itu siap memberikan gaji bulanan kepada Syuaib untuk artikel-artikel yang ditulisnya tiap bulan.

Tak lama berselang, seseorang bernama Tom, yang berasal dari Israel, menghubungi Syuaib. Tom meminta dari Syuaib untuk menulis laporan tentang isu-isu politik yang diperdebatkan di dalam negeri. Laporan-laporan ini juga harus berkenaan dengan topik-topik yang menguntungkan negara-negara Arab di Teluk Persia serta menyudutkan Iran, Hamas, dan Hizbullah.

Dalam kelanjutannya, Tom meminta Syuaib untuk menyusun artikel-artikel ini sedemikian rupa untuk mengesankan bahwa “Lebanon dijajah oleh Iran”. Syuaib diminta Tom untuk memublikasikan tulisannya di situs-situs Alkalimaonline, Lebanon24, dan Idzaah Shaut Kull Lubnan. Dia menerima bayaran 50 hingga 75 dolar untuk tiap tulisan.

Sumber-sumber al-Manar menyebutkan, salah satu contohnya adalah di saat pembentukan Pemerintahan Lebanon, Syuaib diminta untuk menulis tentang perselisihan Iran-Saudi, serta mengesankan bahwa “Iran mendapat keuntungan untuk perundingannya dengan Saudi dari tertundanya pembentukan Kabinet Lebanon”.

Setelah itu, Tom meminta Syuaib untuk menulis laporan berjudul “Pengaruh Kepentingan Iran atas Lebanon”. Ia disuruh menunjukkan bahwa absennya dua faksi Syiah (Hizbullah dan Amal) di rapat-rapat Kabinet adalah kartu AS bagi Iran dalam perundingan nuklir. Dengan demikian, dua faksi Syiah ini dikesankan sebagai boneka di tangan Iran.

Tom bukan hanya memilihkan topik-topik politik untuk Syuaib, tapi juga menentukan orang-orang yang mesti diwawancarai untuk tiap tulisan. Orang-orang ini adalah para tokoh politik dan media yang berafiliasi kepada Fraksi 14 Maret (pro Saudi-AS).

Topik-topik yang ditentukan untuk Syuaib meliputi:
– Tuduhan keterlibatan Hizbullah dalam ledakan pelabuhan Beirut, dengan menyatakan bahwa yang meledak adalah gudang senjata milik Hizbullah karena dihantam rudal Israel
– Tuduhan bahwa Luqman Salim dibunuh Hizbullah
– Tuduhan bahwa Hizbullah melakukan penyelundupan ke Suriah lewat perlintasan-perlintasan ilegal
– Keberadaan senjata-senjata ilegal, terutama di kamp-kamp pengungsi Palestina
– Hubungan buruk Suriah dengan Hamas

Al-Manar menulis, Tom mengirim tiga artikel berbahasa Arab yang ditulisnya dengan nama Y.D kepada Syuaib. Artikel-artikel itu berkenaan dengan pengungsi Suriah, kamp pengungsi Palestina, dan Hamas. Tom lalu menyuruh Syuaib untuk membuat laman “Proyek Lebanon” di Facebook dan mengisinya dengan tulisan-tulisan yang mendukung Saudi dan negara-negara sekitar Teluk Persia. Syuaib mendapat bayaran 200 dolar per bulan untuk mengelola laman tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *