Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Jihad Islami: Menunggu Kebijakan Baru Biden Soal Palestina Tak Ubahnya Ilusi Belaka

Jihad Islami: Menunggu Kebijakan Baru Biden Soal Palestina Tak Ubahnya Ilusi Belaka

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, anggota Kantor Politik Jihad Islami, Muhammad al-Handi menekankan pentingnya isu Palestina di kawasan Timur Tengah.

Dalam wawancara dengan al-Mayadeen, al-Handi menyatakan bahwa isu Palestina bukan prioritas AS, sebab Pemerintah Washington masih mengutamakan prioritas domestik dan mancanegara lainnya.

Sembari menjelaskan bahwa Rezim Zionis hanya memikirkan kepentingannya sendiri, al-Handi berkata, ”Mengandalkan Biden untuk mengambil kebijakan baru (terkait Palestina) adalah sebuah ilusi belaka.”

Petinggi Jihad Islami ini mengkritik kinerja PNA usai dilantiknya Biden sebagai Presiden AS.

Al-Handi mengatakan, usai Biden resmi menjadi Presiden, Ramallah kembali menjalin koordinasi keamanan dengan musuh (Israel) dan mengirim dubes-dubesnya ke negara-negara yang notabene telah menormalisasi hubungan dengan Rezim Zionis.

Dia menilai, semua proposal PNA telah berakhir.

“Proposal (negara-negara) Arab (terkait isu Palestina) telah berakhir dengan adanya normalisasi. Perubahan-perubahan politik fundamental telah terjadi di Kawasan dan dunia, yang tak bisa diabaikan begitu saja,” ucapnya.

Terkait Pemilu di Palestina, al-Handi menegaskan bahwa Pemilu ini harus memilih sebuah Dewan Nasional Palestina.

Sebelum ini, Sekretaris Komite Pusat Fatah, Jibril Rajoub mengumumkan bahwa Pemilu Palestina akan diadakan di kota Quds (Yerusalem).

Dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi Palestina, Rajoub menegaskan bahwa hal ini akan tetap dilakukan kendati ditentang oleh PM Israel, Benyamin Netanyahu.

Rezim Zionis masih menolak segala bentuk kedaulatan Palestina di Quds. Namun sejauh ini, Israel belum mengutarakan sikap terkait penyelenggaraan Pemilu di kota tersebut.

Data tidak resmi Palestina menunjukkan, sekitar 340 ribu orang Palestina menetap di Quds Timur.

Rajoub berkata, ”Fatah pergi ke Kairo untuk menjalin kesepakatan dengan berbagai kelompok terkait mekanisme penyelenggaraan Pemilu dan tahap-tahap setelahnya. Hamas akan ikut bersama Fatah dalam Pemilu ini. Tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan penyelenggaraan Pemilu ini.”

Pemimpin PNA, Mahmoud Abbas memilih Rajoub sebagai Ketua sekaligus Jubir delegasi Fatah dalam dialog antarkelompok Palestina di Kairo.

Menurut pengumuman Hamas dan Fatah, pertemuan antarkelompok Palestina akan diadakan di Ibu Kota Mesir pada 8 Februari mendatang.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *