Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Syekh Naim Qasim: Beda dengan Masalah Nuklir Iran, Hizbullah Yakin Percuma Berunding dengan AS Soal Israel

Syekh Naim Qasim: Beda dengan Masalah Nuklir Iran, Hizbullah Yakin Percuma Berunding dengan AS Soal Israel

POROS PERLAWANAN – Wasekjen Hizbullah, Syekh Naim Qasim dalam wawancara dengan Radio Nour berbicara soal kemungkinan perundingan antara Iran dan AS.

“Saya memprediksi bahwa era Biden adalah era perundingan dengan Iran, begitu juga upaya untuk mengembalikan kesepakatan nuklir (JCPOA), kendati ini akan memakan waktu,” kata Syekh Qasim, seperti dikutip Fars dari al-I’lam al-Harbi.

“Berdasarkan prediksi saya, urusan-urusan akan lebih tenang. Saya tidak memprediksi bahwa solusi akan segera diperoleh dan menyelesaikan masalah. Kita mesti menanti dan melihat langkah-langkah awalnya,” lanjut Wasekjen Hizbullah.

“Topik yang diutarakan oleh Iran adalah kembalinya AS ke JCPOA, agar Iran pun kembali memenuhi komitmennya. Tidak akan ada kesepakatan baru sebelum (AS) kembali ke kesepakatan lama.”

“Jika AS kembali ke JCPOA, mencabut sanksi-sanksi, dan melakukan langkah-langkah yang memudahkan kembali ke JCPOA, Iran pun akan kembali ke kesepakatan tersebut.”

“Di sinilah kita akan berada di hadapan pelaksanaan kesepakatan nuklir, yang sudah dicederai oleh Donald Trump (dengan keluar darinya). Namun apa saja masalah-masalah yang akan dilontarkan setelah ini, itu bergantung kepada kedua pihak,” tandasnya.

Syekh Qasim menambahkan, ”Mungkin ada sebagian orang yang terkejut saat mengetahui bahwa perundingan Iran-AS tidak berkaitan dengan perkembangan hubungan Hizbullah dengan Washington. Hal-hal yang dibicarakan Iran dengan AS hanya berkaitan dengan kesepakatan nuklir dan kepentingan kedua negara.”

“Hizbullah hanya memiliki satu isu penting, yaitu keberadaan Rezim Zionis di Kawasan. Sejauh mata memandang, tak ada tempat untuk perundingan antara Hizbullah dan AS. Kita meyakini bahwa perundingan dengan mereka akan sia-sia belaka, sebab hasilnya sudah diketahui sejak awal, yaitu bahwa AS pasti akan memihak Israel,” tutur Syekh Qasim.

Ia mengingatkan, di saat Iran berunding dengan AS terkait masalah nuklir, Teheran menolak untuk merundingkan satu pun isu-isu regional. Dengan demikian, tandas Syekh Qasim, Hizbullah tidak pernah menjadi bagian dari perundingan antara Teheran-Washington, baik sekarang maupun nanti.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *