Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Kataib Hizbullah Temukan Jejak CIA dalam Teror Biadab di al-Ridhwaniyah

Kataib Hizbullah Temukan Jejak CIA dalam Teror Biadab di al-Ridhwaniyah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Kataib Hizbullah Irak dalam statemennya mengabarkan keterlibatan AS dalam serangan roket mencurigakan yang terjadi Senin sore 28 September lalu di kawasan permukiman al-Ridhwaniyah, Baghdad.

Kelompok yang berafiliasi kepada al-Hashd al-Shaabi ini menyatakan, ”Ada jejak-jejak CIA dalam serangan biadab ke al-Ridhwaniyah. Hal ini diperkuat oleh banyak bukti-bukti ilmiah.”

“Kami menghendaki dibentuknya sebuah komite gabungan antara al-Hashd al-Shaabi dengan Kementerian Dalam Negeri Irak untuk menyelidiki masalah ini,” demikian disebutkan dalam statemen Kataib Hizbullah Irak.

Sementara itu, Sekjen Partai al-Da’wah al-Islamiyah, Nouri al-Maliki meminta agar Pemerintah Irak bersikap logis terkait serangan roket ke perwakilan-perwakilan diplomatik. Mantan PM Irak ini berharap agar Pemerintah tidak mengarahkan kecurigaan secara gegabah ke pihak tertentu.

“Semua partai nasionalis politik, al-Hashd al-Shaabi, dan semua kelompok mengutuk serangan roket ke sejumlah fasilitas resmi, perwakilan diplomatik, dan perumahan warga,” kata al-Maliki dalam statemennya.

“Kami meminta dari pejabat-pejabat terkait untuk bersikap realistis dan menghindari segala spekulasi. Penyelidikan kasus yang telah menewaskan warga Irak ini harus menempuh jalur yang seharusnya,” imbuh al-Maliki.

Sebelum ini, Pemimpin Kelompok Sadr, Moqtada Sadr melayangkan peringatan terkait kemungkinan pecahnya perang saudara di Irak. Ia mengatakan, ”Sejumlah pihak mencurigakan berupaya menciptakan ketidakamanan di Irak dan membahayakan keamanannya.”

“Semua harus tahu bahwa sebelum melakukan tindakan yang akan memicu perang saudara atau sektarian, hendaknya ia mempertimbangkan akal, logika, syariat, dan kecintaan kepada Tanah Air terlebih dahulu”, cuit Sadr dalam akun Twitter-nya.

“Irak adalah sebuah amanat di pundak kita. Jadi ketahuilah bahwa haram hukumnya menumpahkan darah warga Irak di negara ini,” imbuhnya.

Pada hari Senin 28 September sore waktu setempat, sebuah serangan roket mencurigakan terjadi di sebuah kawasan permukiman di dekat bandara Baghdad. Serangan itu menewaskan dua wanita, tiga anak, dan melukai dua anak lain.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *