Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Kecam Lawatan Lapid, Rakyat Bahrain Ingatkan Kekalahan Yahudi di Masa Lalu

Kecam Lawatan Lapid, Rakyat Bahrain Ingatkan Kekalahan Yahudi di Masa Lalu

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, media-media pada Kamis malam 30 September melaporkan, demo rakyat yang menentang lawatan Menlu Israel, Yair Lapid di Bahrain terus berlangsung selama berjam-jam di beberapa titik negara itu.

Sumber-sumber Bahrain mengabarkan, rakyat negara itu menyatakan penentangan terhadap kunjungan Lapid ke negeri monarki itu dengan berdemo. Sumber-sumber ini melaporkan, demo berlangsung di beberapa titik di Ibu Kota Bahrain, Manama.

Media-media Bahrain memublikasikan beberapa foto yang menarik perhatian, yang memuat pesan untuk Menlu Rezim Zionis.

Salah satu foto menunjukkan pendemo Bahrain mengusung banner yang mengacu kepada sebuah peristiwa bersejarah di masa silam. Banner itu bertuliskan: ”Mr. Lapid, kau tahu apa ini?”

Di atas tulisan itu terdapat gambar pedang Dzulfiqar milik Imam Ali bin Abi Thalib. Para pendemo ingin mengingatkan bahwa Khalifah ke-4 itu menaklukkan benteng Khaibar milik Yahudi dengan pedang tersebut.

Penentangan rakyat Bahrain dimulai setelah Kemenlu Israel pada Rabu 29 September mengumumkan, Lapid akan melawat ke Manama untuk memenuhi undangan Menlu Bahrain.

Setelah tiba di Bahrain dan menemui para pejabat senior negara itu, termasuk Raja dan Putra Mahkota, Lapid pun secara resmi membuka Kedubes Israel di Manama.

Menlu Israel dan Bahrain meneken sejumlah kesepakatan strategis di berbagai bidang. Mereka juga menyepakati pembukaan jalur udara antara kedua belah pihak, yang rencananya akan melakukan penerbangan 2 kali dalam seminggu.

Berdasarkan statemen Kemenlu Israel, dua penerbangan itu akan dilakukan oleh maskapai Bahrain, Gulf Air.

Pada September tahun lalu, Bahrain meneken kesepakatan normalisasi hubungan dengan Rezim Israel lewat mediasi Donald Trump. Dengan perjanjian yang juga disebut dengan Kesepakatan Abraham itu, Manama dan Tel Aviv secara resmi menjalin hubungan diplomatik.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *