Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Kenapa Rudal Hipersonik Iran Dinamakan ‘Fattah’?

POROS PERLAWANAN – Dalam wawancara dengan al-Alam dalam program Ma’a al-Hadath, mantan diplomat Iran, Hadi Afghahi menyinggung pernyataan Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Amir Ali Hajizadeh sebelum dipamerkannya rudal hipersonik Fattah.

Hajizadeh berkata bahwa Iran memamerkan sebuah rudal yang akan mengubah perimbangan prevensi dan melindungi Negeri Mullah dari banyak ancaman serta agresi.

Menurut Afghahi, rudal hipersonik dengan jarak jangkau hingga 1.400 km ini pada hakikatnya adalah sebuah pesan untuk Rezim Zionis.

Sehubungan dengan penamaan rudal ini dengan “Fattah”, Afghahi menjelaskan, ”Rudal ini membuka ruang untuk rudal-rudal lain. Ia melewati semua sistem antirudal dan menghancurkannya. Rudal ini mampu menerobos sistem pertahanan udara Ketapel Daud milik Israel atau Patriot milik AS. Dengan menghancurkan landasan-landasan peluncur, Fattah membuka jalan untuk rudal-rudal berikutnya.”

Ia pun mengulang statemen Presiden Iran, Ebrahim Raisi saat peresmian Fattah bahwa rudal ini seratus persen hasil produksi dalam negeri.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Quds, Imad Abu Awad dalam wawancara dengan al-Alam di Tanah Pendudukan mengatakan, ”Keberadaan negara-negara kuat di Kawasan adalah bahaya untuk proyek regional Zionis. Kemajuan teknologi Iran dan meningkatnya kemampuan persenjataannya menyebabkan ketakutan Israel, terutama dari sisi bahwa teknologi dan kemampuan persenjataan ini mungkin akan ditransfer ke para anggota Poros Perlawanan.”

Kepala Pusat Riset Masar, Nihad Abu Ghaush juga mengatakan, ”Iran adalah negara pusat dan besar di Kawasan. Hal inilah yang membuat Israel sangat khawatir, sebab Iran adalah penghalang agresi-agresinya serta membatasi dominasinya. Israel harus tahu dunia telah berubah.”

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada Selasa pagi 6 Juni memamerkan sebuah rudal hipersonik baru yang dinamakan “Fattah”.

Acara pameran rudal Fattah dihadiri oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi, Panglima Besar IRGC Hossein Salami, dan Komandan Pasukan Dirgantara IRGC Amir Ali Hajizadeh.

Hajizadeh mengatakan, ”Rudal yang dipamerkan hari ini adalah rudal yang jarang memiliki padanan di dunia. Dengan memamerkan rudal ini, Iran termasuk dari 4 negara yang memiliki teknologi ini.”

“Dengan teknologi yang dimiliki Fattah, tak ada satu pun sistem antirudal yang bisa mengadangnya, padahal senjata-senjata lain seperti tank, kapal perang, dan pesawat, bahkan rudal-rudal jenis lain, memiliki sistem yang dirancang untuk membendungnya.”

“Selain itu, 3 rudal harus ditembakkan untuk merontokkan sebuah rudal, padahal harga tiap antirudal kurang lebih 20 kali lipat dari rudal yang akan dirontokkan. Lantaran tipe gerakan Fattah, yang bervariasi dalam hal arah dan ketinggian, rudal ini tidak bisa dihancurkan rudal mana pun, sebab rudal-rudal antirudal hanya bisa bergerak sesuai arah tertentu. Lagi pula rudal-rudal ini hanya memiliki kecepatan rendah,” jelas Hajizadeh.

Seraya menyatakan bahwa Fattah memilki kecepatan 13 Mach, Hajizadeh menambahkan, ”Rudal dengan kecepatan ini tidak bisa diadang. Rudal ini juga memiliki jarak jangkau 1.400 km, yang akan menghantam target dengan akurat.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *